Sukses

Nikita Mirzani Lempar Pertanyaan Menohok ke Vadel Badjideh Soal Lolly: Apa yang Terjadi di Bulan Mei?

Lewat kuasa hukum, Vadel Badjideh, Nikita Mirzani melempar pernyataan menohok ke Vadel Badjideh soal yang terjadi di minggu pertama dan kedua Mei.

Liputan6.com, Jakarta Setelah kasus dugaan pencabulan anak di bawah umur dan aborsi dengan korban Lolly naik ke level penyidikan, Nikita Mirzani dikabarkan akan dipanggil pihak Polres Metro Jakarta Selatan pekan ini.

Kuasa hukum Vadel Badjideh, Razman Arif Nasution, mengaku tak gentar seraya menuding polisi terburu-buru. Namun, Nikita Mirzani lewat pengacaranya, Fahmi Bachmid, melempar pertanyaan menohok sekaligus spesifik ke pihak seberang.

Pertanyaan itu yakni apa yang terjadi pada minggu pertama ke minggu kedua bulan Mei lalu? Fahmi Bachmid minta awak media bertanya langsung soal insiden di bulan Mei ke pihak Vadel Badjideh. Ini kode keras.

“Fokus kepada minggu kedua bulan Mei. Antara minggu pertama ke minggu kedua, coba tanya ada kejadian apa. Jadi sudah saya kasih gambaran, minggu pertama ke minggu kedua artinya antara tanggal 7 ke atas,” kata Fahmi Bachmid.

 

2 dari 4 halaman

Coba Tanyakan Ada Kejadian Apa?

Melansir video klarifikasi di kanal YouTube Intens Investigasi, Senin (28/10/2024), Fahmi Bachmid menyebut Vadel Badjideh akan sulit untuk menghindar setelah hasil visum lengkap terbit dan kasusnya naik ke level penyidikan.

“Coba tanyakan ada kejadian apa, siapa tahu di situ dia makin sadar bahwa saya punya bukti yang cukup banyak. Jadi untuk menghindar saya pikir sudah tidak mungkin karena saya selalu berbicara dengan data dan fakta yang tahu dengan peristiwa-peristiwa,” urainya.

3 dari 4 halaman

Kejadiannya di Jakarta

Pekan lalu, Razman Arif Nasution mengklaim punya saksi dari luar negeri berinisial JF dan E. Yang ini ditanggapi santai pihak Nikita Mirzani. Berkali Fahmi Bachmid mengingatkan, kasus yang dilaporkan Nikita Mirani terjadi di Jakarta, Indonesia.

“Kejadiannya di Jakarta. Kejadiannya berawal di bulan Maret. Saya cuma kasih ilustrasi, jadi relevansinya enggak ada. Tapi kalau (saksi) disuruh jalan-jalan ke Indonesia, sah-sah saja. Enggak ada yang bisa melarang orang untuk jalan-jalan ke Indonesia,” Fahmi Bachmid menyambung.

 

4 dari 4 halaman

Saksi Melihat dan Mengetahui

Fahmi Bachmid mengingatkan sejatinya, pemilihan saksi amat penting. Dalam sebuah dugaan tindak pidana, saksi yang dihadirkan mestinya melihat dan mengetahui peristiwa. Ini penting agar penyidikan mencapai titik terang.

“Jadi (dalam) pidana, yang menjadi saksi itu yang melihat dan mengetahui adanya sebuah peristiwa pidana. Peristiwa pidananya itu antara bulan Maret sampai bulan Juli. Oke?” ia mengakhiri.