Sukses

CEO HYBE Minta Maaf soal Komentar Jahat untuk Banyak Idol K-Pop, Kapok Bikin Dokumen Serupa

Bahkan Seungkwan Seventeen, idol K-Pop yang dinaungi Pledis Entertainment--yang berada di bawah HYBE--ikut bersuara mengenai hal ini.

Liputan6.com, Seoul - Setelah beberapa hari terakhir jadi topik hangat warganet, HYBE akhirnya merilis pernyataan resmi terkait dokumen internal perusahaan yang terungkap ke publik dan menjadi kontroversi besar. Seperti diketahui, dalam audit Komite Budaya, Olahraga, dan Pariwisata Majelis Nasional pada 24 Oktober 2024, diungkap dokumen internal HYBE bertajuk “Laporan Industri Musik.” 

Dokumen ini dibuat mingguan dan diedarkan di antara para eksekutif perusahaan, dengan total sekitar 18 ribu halaman. Isinya, komentar tentang artis K-pop dari agensi lain, mulai dari penampilan dan keterampilan para idol yang dikomentari secara jahat, rumor yang tersebar dan tidak terverifikasi, pembahasan rencana taktik pemasaran viral yang menjelekkan mereka, dan lainnya.

Bahkan Seungkwan Seventeen, idol K-Pop yang dinaungi Pledis Entertainment--yang berada di bawah HYBE--ikut bersuara mengenai hal ini. 

Perkembangan terakhir, CEO HYBE Lee Jae Sang akhirnya merilis permintaan maaf atas keberadaan dokumen kontroversial ini. Dilansir dari Soompi, Selasa (29/10/2024), pernyataan ini diunggah di situs resmi HYBE. 

"Sebagai CEO HYBE, saya menyampaikan permintaan maaf yang tulus mengenai dokumen pemantauan HYBE," kata Lee Jae Sang dalam pernyataannya. Ia menjelaskan bahwa dokumen ini dibuat sebagai proses untuk mengumpulkan berbagai reaksi dan opini publik mengenai tren dan isu dalam industri.

"Meskipun dokumen dimaksudkan untuk dibagikan hanya kepada sejumlah pemimpin tertentu untuk memahami sentimen pasar dan penggemar, konten tersebut sangat tidak pantas," kata Lee Jae Sang.  

2 dari 4 halaman

CEO HYBE Mengakui Isi Dokumen Provokatif dan Eksplisit

Lee Jae Sang mengakui bahwa dokumen tersebut memiliki konten yang tak pantas. 

"Dokumen tersebut berisi ekspresi provokatif dan eksplisit yang ditujukan kepada artis K-pop, termasuk opini pribadi dan evaluasi penulis, dan direkam dalam bentuk tertulis. Sebagai perwakilan perusahaan, saya mengakui segala kesalahan dan bertanggung jawab  secara penuh," kata Lee Jae Sang.

Ia menambahkan, "Terutama, saya sangat menyesal dan tertekan atas kecurigaan tidak berdasar mengenai teknik pemasaran viral berkebalikan, yang tidak benar sama sekali, dan menyebabkan kesalahpahaman dan kerugian kepada artis dan individu yang tidak bersalah."

3 dari 4 halaman

Minta Maaf pada Para Artis K-Pop

Lee Jae Sang juga meminta maaf kepada para korban utama dari keberadaan dokumen ini, yakni idol K-Pop, terutama dari agensi lain. 

"Secara resmi dan penuh rasa hormat, saya juga meminta maaf kepada artis di luar (agensi) yang disebutkan dalam dokumen, dan mengalami kerugian dan kesusahan," ujarnya. 

Ia meneruskan, "Kami juga menghubungi setiap agensi secara terpisah, untuk menyampaikan permintaan maaf kami secara langsung."

4 dari 4 halaman

Menghentikan Pembuatan Dokumen Serupa

Tak cuma para artis dari agensi lain, idol K-Pop di bawah naungan payung besar HYBE juga terdampak dengan keberadaan dokumen tersebut. Untuk itu, Lee Jae Sang juga mengucap maaf kepada para artis tersebut.

"Selain itu, saya juga dengan tulus menyampaikan permintaan maaf secara resmi kepada semua artis dalam HYBE Music Group yang menjadi sasaran kritik karena (tindakan) perusahaan," kata dia.

Pimpinan HYBE tampaknya kapok membuat dokumen serupa, dan berjanji hal seperti ini tak dilanjutkan pada masa mendatang.  

"Saya mengakui kurangnya kesadaran di antara pimpinan yang menerima dokumen tersebut dan sebagai CEO, saya telah menghentikan pembuatan dokumen pemantauan tersebut dengan segera. Saya berjanji  akan menetapkan pedoman dan memperkuat pengendalian internal untuk mencegah masalah serupa terulang kembali." 

Video Terkini