Sukses

Nikita Mirzani Yakin Vadel Badjideh Akan Ditahan

Tinggal menanti giliran Vadel Badjideh yang akan dipanggil polisi sebagai terlapor.

Liputan6.com, Jakarta Nikita Mirzani merasa lega usai menjalani pemeriksaan terkait laporannya terhadap Vadel Badjideh, atas dugaan pelecehan dan aborsi putrinya. Total sebanyak 58 pertanyaan yang diajukan penyidik kepada Nikita dalam agenda pemeriksaan ini.

Menurut Nikita Mirzani, kini tinggal menanti giliran Vadel Badjideh yang akan dipanggil polisi sebagai terlapor. Ia yakin Vadel akan segera mengenakan baju oranye dan ditetapkan sebagai tersangka.

"Alhamdulillah lega, selesai, tidak ada BAP lagi. Sudah selesai, tinggal nunggu dipanggil yang terlapornya," ujar Nikita Mirzani di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2024).

"Satu juta persen (pasti pakai baju oranye)" Nikita Mirzani menambahkan.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Rasa Geram

Sebagai orangtua, Nikita geram mendapati fakta-fakta yang ada terkait kasus ini. Terutama setelah melihat hasil visum putrinya, yang diklaim menguatkan laporannya.

"Geram semua lah, dokter Oky juga geram pas tahu. Karena hasil visum, kan dokter Oky juga tahu, dokter Oky dikasih tahu, ternyata memang betul begitu. Jadi kalau ditanya geram apa nggak, pasti geram sebagai orang tua," ungkap Nikita.

3 dari 4 halaman

Permeriksaan Berjalan Baik

Nikita bersyukur proses pemeriksaan berjalan baik. Ia juga mengaku menjawab pertanyaan yang diajukan penyidik dengan lancar.

"Lancar, karena semua sudah diketahui kan. Tinggal tanya dijawab, gitu aja. Lancar semua," akunya.

4 dari 4 halaman

Berhati-hati

Nikita juga mensyukuri proses hukum kasus ini berjalan sebagaimana mestinya. Nikita menyebut polisi sangat berhati-hati menangani kasus ini karena menyangkut anak di bawah umur.

"Ini kasus anak di bawah umur, jadi semuanya harus detail, rumah sakit, orang-orang yang membantu, semua harus ditanya. Alhamdulillah semua sudah rampung tinggal saksi-saksi yang kemarin jadi saksi klarifikasi, sekarang di BAP ulang," ucap Nikita Mirzani.

Video Terkini