Liputan6.com, Jakarta Tresna Band, grup musik asal Cimahi, Jawa Barat, berhasil mencuri perhatian lewat single remake mereka “Terpaku di Hatimu,” yang sebelumnya dipopulerkan oleh Hijau Daun. Versi Tresna Band berhasil meraih sukses dan memberikan mereka pijakan yang kuat dalam industri musik Indonesia.
Kini, menjelang akhir 2024, Tresna meluncurkan single baru berjudul "Jangan Paksa Aku." Lagu ini merupakan karya Ima, istri dari hitmaker Fery Hudaya, yang juga sukses dengan lagu “Hingga Tua Bersama.” Lagu ini mengangkat tema cinta dan ditargetkan mampu memperkokoh eksistensi Tresna di dunia musik.
Single terbaru ini dikembangkan bersama musisi berpengalaman seperti Gan Gan Sahara dan Yon Dygta. Menurut Ardian, yang mewakili Tresna, lagu “Jangan Paksa Aku” bercerita tentang seseorang yang ingin melanjutkan hidup dan move on dari hubungan yang toxic.
Advertisement
Meski pasangan tersebut selalu berusaha mempertahankan hubungan, perasaan kecewa akibat pengkhianatan dan sikap pasangan yang tidak tulus membuat seseorang tak lagi ingin dipaksa bertahan.
Kekuatan Lirik yang Menyentuh
Lagu “Jangan Paksa Aku” memiliki lirik yang mendalam dan cocok bagi mereka yang menyukai lagu bertema cinta penuh emosi. Beberapa penggalan liriknya memperlihatkan kesedihan dan kepahitan dalam hubungan, seperti:
"Sakitnya dihianati/Ini hati bukan mainan/Kata maaf kau ucapkan/Dengan kesalahan yang sama/Hati ini bukan kayu/Tak bisa dipaksa lurus/Cinta perlu rasa tulus/Bukan karena sandiwaramu..."
Tresna Band, yang dibentuk pada 22 Maret 2022, terdiri dari Hilman Apriandi (vokalis), Ardian Sandi Hidayat (gitaris), Mochamad Arizal (bassis), dan Krisna Bagus Satriani (gitaris). Para anggotanya merupakan musisi yang juga memiliki profesi lain. Hilman, misalnya, selain bernyanyi juga bekerja sebagai mekanik di perusahaan keluarga dan sering melakukan live streaming di TikTok. Ardian, yang lahir di Sukabumi pada 6 Juli 1993, menjalankan usaha kecil di bidang penjualan batu permata atau akik serta membuka layanan home studio recording.
Mochamad Arizal, yang lahir di Bandung pada 28 September 1991, bekerja di bagian administrasi pada perusahaan tambang batu andesit, sementara Krisna, yang berasal dari Pekalongan dan lahir pada 12 Januari 1994, memiliki profesi sebagai videografer. Bersama Tresna Band, mereka percaya diri untuk terus maju dan bersaing dalam industri musik Indonesia.
Advertisement
Keyakinan pada Kualitas Musik dan Karakter Vokal
Tresna Band yakin bahwa musik mereka memiliki warna yang unik dan karakter vokal yang berbeda meskipun berada di genre pop yang sama dengan banyak band lainnya. “Kami percaya diri karena kami punya karakter musik dan vokal yang unik. Lagu-lagu yang kami bawakan juga sangat easy listening bagi pendengar musik Indonesia,” ujar Ardian.
Dengan membawa kekuatan dari karakter vokal dan gaya musik yang khas, Tresna berharap bisa menjangkau lebih banyak pendengar dan mendapatkan tempat istimewa di hati para penggemarnya.
Kolaborasi dengan Label Profesional
Saat ini, Tresna Band berada di bawah naungan label major DH Production Indonesia yang dipimpin oleh Fery Hudaya, seorang produser yang juga dikenal sebagai Direktur Utama label tersebut. Ardian menjelaskan bahwa profesionalisme DH Production Indonesia dirasakan oleh Tresna Band selama proses produksi lagu dan pembuatan video klip. Label ini memberikan dukungan penuh dalam mempromosikan karya Tresna Band sehingga mereka bisa dikenal lebih luas.
"Kami bersyukur bisa menjadi bagian dari DH Production Indonesia dan DR2 Music Entertainment. Profesionalisme major label ini sangat membantu kami, meningkatkan kepercayaan diri Tresna Band untuk terus berkarya," jelas Ardian.
Advertisement
Peluang Berkarier di Dunia Musik
Single “Jangan Paksa Aku” kini sudah dapat dinikmati di channel YouTube DH Production Indonesia, sebuah label besar di Bandung yang telah menghasilkan berbagai hits seperti “Aku Takut” milik Repvblik dan “Ilusi Tak Bertepi” milik Hijau Daun. CEO DH Production Indonesia, Fery Hudaya, menegaskan bahwa labelnya terbuka bagi siapa pun yang ingin berkarya di industri musik Indonesia.
DH Production Indonesia, yang telah berdiri sejak dekade 1980-an atas prakarsa mendiang H Dose Hudaya, memiliki reputasi dan pengalaman panjang dalam industri musik Indonesia. Kesempatan berkarya yang diberikan oleh label ini diharapkan dapat membantu para musisi berbakat dalam mewujudkan impian mereka.
Tresna Band pun menyadari bahwa dukungan label besar sangat penting bagi keberlanjutan karier mereka. Dengan semangat dan tekad kuat, mereka optimis bisa terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi musik Indonesia.