Sukses

Dina Mariana Dimakamkan Satu Liang dengan Ibunya, Ezra Mandira Sebut Keinginan Almarhumah

Dina Mariana dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024).

Liputan6.com, Jakarta Setelah sempat disemayamkan di rumah duka, jenazah Dina Mariana dimakamkan di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024). Jenazah Dina dimakamkan satu liang dengan ibunya, Hapsah, yang sudah berpulang sejak Maret 1990. 

Ezra Mandira selaku putra Dina Mariana mengatakan, sebelumnya almarhumah memang sempat berpesan ingin dimakamkan satu liang dengan keluarga. Ezra menilai, Dina dan ibunya memang memiliki kedekatan.

"Jadi sebelum almarhumah ibu meninggal, itu sempat ada pembicaraan mau ditumpuk di keluarga, yaitu oma, jadi ibunya bunda," ujar Ezra Mandira di TPU Tanah Kusir, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2024).

"Mungkin memang karena ada kedekatan. Sebenarnya apa yang dialami bunda itu genetik. Tapi itu cocoklogi aku, nggak tau ya. Cuma ya bunda ngerasa kayaknya mau dikubur di sini aja," Ezra Mandira menambahkan.

 

2 dari 4 halaman

Mengembuskan Nafas Terakhir

Menurut Ezra, kepergian ibunya terbilang cukup singkat. Ezra menyebut sang ayah yang menyaksikan mendiang Dina menghembuskan napas terakhirnya di rumah sakit. 

"Rasanya cepat sekali, cuma pas ditarik napas, tarik napasnya sekali-sekali, itu ditemani sama ayah. Jadi ketika ayah minta aku sama adik semua ke rumah sakit,  kita jalan ke rumah sakit, nggak lama ibu sudah berpulang," ucap Ezra Mandira.

 

3 dari 4 halaman

Kanker Rahim

Ezra melanjutkan, sang ibu memang mengidap kanker rahim di tahun 2021. Namun, Dina sudah melakukan operasi pengangkatan rahim, dan sempat dinyatakan sembuh. 

"Muncul lagi keluhan di perutnya. Ya bunda cukup fight lah. Lihat semangatnya, teman-temannya bilang bunda tetap semangat kok. Itu yang aku pelajarin juga dari bunda, ya kehilangan pasti," ungkapnya.

 

4 dari 4 halaman

Sesak dan Sakit

Belakangan, Dina mengeluhkan sesak dan sakit di perut hingga akhirnya dilarikan ke rumah sakit. Berdasarkan diagnosis dokter, almarhumah mengalami pendarahan di lambung dan kondisinya terus menurun. 

"Keluhannya tuh napasnya susah. Sesak napas, tapi bukan paru-paru, karena ada cairan di daerah perut. Cairan itu dari kanker. nah, kanker ini memperburuk keadaannya, tapi dokter itu di akhir beliau sakitnya itu karena pendarahan di lambung. Jadi pencernaannya bermasalah. HB-nya turun, jadi kondisinya menurun," ucap Ezra Mandira.