Liputan6.com, Jakarta Karya Grup musik Methosa tidak hanya selalu menjadi sorotan bagi bagi para penikmat musik, tetapi juga masyarakat luas. Betapa tidak, band yang digawangi Mansen Munthe (vokal), Rina Nose (vokal), Kelana Halim (bass), Agung (synthesizer), dan Dami (gitar) terus konsisten dengan tema sosial dan pesan yang kuat.
Single berjudul "Bangun Orang Waras" yang dirilis beberapa waktu lalu. Bahkan video klip lagu tersebut telah ditonton lebih dari 100 ribu kali meski perilisannya masih sangat baru.
Memang banyak yang menganggap lagu "Bangun Orang Waras" dinilai terlalu tajam. Namun bagi Methosa, single ini merupakan curahan hati mereka atas kondisi negeri yang dituangkan dalam bentuk karya.
Advertisement
"Sebenarnya lagu ini adalah bentuk curahan hati kami sebagai anak bangsa yang menuangkan keluh kesahnya dalam medium musik," ujar Mansen Munthe lewat keterangan tertulisnya, Selasa (5/11/2024).
Â
Tak menyangka mendapat sambutan positif
Manset tak menyangka single "Bangun Orang Waras" mendapat sambutan positif. Padahal ia merasa, biasanya lagu-lagu bertemakan kritik sosial jarang diminati para pendengar.
"Kami tidak menyangka lagu ini bisa mendapatkan tempat di hati dan telinga para pecinta musik tanah air. Karena saat ini lagu-lagu yang bernafaskan kritik sosial memang tidak terlalu populer," kata Mansen.
Â
Â
Advertisement
Jadi suntikan semangat bagi Methosa
Menurut Mansen, sambutan positif yang diberikan atas single "Bangun Orang Waras" jadi suntikan semangat bagi Methosa untuk terus berkarya. Tentunya dengan tetap kritis di setiap karya yang ditelurkan.
"Ini adalah awal yang cukup baik untuk membangun semangat anak bangsa agar terus berkarya melalui bidang yang ditekuni. Berani bersuara dan pastinya tetap kritis," ungkapnya.
Â
Â
Berharap eksistensi Methosa dapat mewarnai industri musik di Indonesia
Mansen berharap, eksistensi Methosa dapat mewarnai belantika musik di Indonesia. Ia juga berharap, karya yang mereka hadirkan selalu mendapat tempat di telinga para pendengar.
"Semoga karya-karya Methosa dapat diterima oleh seluruh masyarakat Indonesia di mana pun berada," ucap Mansen.
Advertisement