Sukses

Taman Ismail Marzuki Festival 2024 Siap Digelar, Jadi Refleksi Karya dan Budaya Seni Indonesia

TIM kembali menjadi pusat perhatian dengan pengumuman akan penyelenggaraan Taman Ismail Marzuki Festival 2024 (TIMFEST 2024).

Liputan6.com, Jakarta Taman Ismail Marzuki (TIM), selama ini telah menjadi simbol seni dan budaya Indonesia sejak resmi berdiri pada tahun 1968 silam. Kini, TIM kembali menjadi pusat perhatian dengan pengumuman akan penyelenggaraan Taman Ismail Marzuki Festival 2024 (TIMFEST 2024).

Selama lebih dari lima dekade, TIM tidak hanya menjadi tempat bagi para seniman legendaris, namun juga ruang bagi bakat-bakat muda yang sedang berkembang. Tempat ini telah menyatukan beragam karya seni, teater, musik, film, dan sastra yang memperkaya budaya Indonesia.

Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Jakarta, Iwan Henry Wardhana, menyebut bahwa Taman Ismail Marzuki bukan sekadar ruang pertemuan, melainkan sebuah "penghormatan hidup bagi semangat seni Indonesia." TIM terus menjadi mercusuar budaya yang memelihara kreativitas dan melestarikan kekayaan warisan Indonesia untuk generasi mendatang.

Peringatan ulang tahun TIM yang ke-56 jatuh pada 10 November 2024 mendatang dan akan dirayakan dengan serangkaian acara yang beragam. Mulai dari tari tradisional, teater modern, hingga instalasi seni interaktif. Festival ini mengajak para pengunjung untuk merayakan, sekaligus berkontribusi pada ekosistem seni yang dinamis di TIM.

"Ini adalah panggung di mana masa lalu, masa kini, dan masa depan bertemu, memberikan kesempatan kepada talenta baru untuk terhubung dengan tradisi yang abadi," ujar Bambang Prihadi, Ketua Bidang Dewan Kesenian Jakarta, dalam keterangannya kepada para pewarta.

 

2 dari 4 halaman

Berlangsung Mulai 7 hingga 10 November

Rangkaian kegiatan TIMFEST 2024 akan berlangsung mulai 7 hingga 10 November 2024, mencakup fashion show, art culinary, pemutaran film independen, berbagai pertunjukan musik, dan perjalanan seni yang memperkenalkan sejarah TIM.

Selain itu, pidato kebudayaan tahunan yang menjadi acara bergengsi, kali ini akan disampaikan oleh sutradara ternama Garin Nugroho pada 10 November, dengan tema Etika, Seni, dan Demokrasi.

Ketua TIMFEST, Anisa Nastiti, mengungkapkan bahwa pidato kebudayaan ini merupakan "wadah refleksi mendalam terhadap perkembangan budaya, politik, dan sosial di Indonesia."

Menurutnya, acara ini menghadirkan tokoh-tokoh terkemuka untuk memberikan perspektif kritis tentang isu-isu yang berdampak pada masyarakat.

 

3 dari 4 halaman

Wadah Promosi Potensi Seni Budaya Jakarta agar Lebih Dikenal

Acara TIMFEST juga menjadi wadah promosi potensi seni budaya Jakarta agar lebih dikenal di tingkat nasional. Harapannya, melalui festival ini, tercipta kebersamaan di antara para pelaku seni dan tumbuhnya inovasi yang berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat.

"Kegiatan ini juga merupakan pengembangan potensi dan kreativitas talenta muda, memberi ruang untuk berinovasi sebagai upaya pelestarian seni budaya, serta menumbuhkan kecintaan terhadap seni," kata Arif Rahman, Kepala UP PKJ TIM.

 

4 dari 4 halaman

Mengukuhkan sebagai Pusat Budaya yang Inklusif dan Dinamis

Melalui TIMFEST, TIM terus mengukuhkan sebagai pusat budaya yang inklusif dan dinamis, menciptakan babak baru di mana seni lebih mudah diakses oleh seluruh masyarakat.

Ke depannya, TIM berkomitmen untuk terus menjadi contoh pusat budaya yang hidup, berakar kuat pada nilai-nilai yang memperkuat identitas seni Indonesia.

Video Terkini