Liputan6.com, Jakarta Aktor Nicholas Saputra berbagi pandangannya tentang bahaya pujian dalam topik bertajuk "Danger of Compliment" atau bagaimana sebuah pujian bisa berbalik menjadi ancaman jika diterima secara berlebihan. Pernyataan tersebut disampaikannya dalam acara #Generasi Campus Roadshow yang digelar oleh Narasi di Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung, baru-baru ini.
Nicholas menyoroti dua aspek utama dalam penilaian publik, yakni pujian dan kritik, yang dianggapnya sebagai dua roda penting dalam proses kreatif. Menurutnya, pujian dan kritik merupakan dorongan untuk terus berkarya, tetapi harus dihadapi dengan keseimbangan.
Baca Juga
"Pujian dan kritik adalah roda yang saling melengkapi dan terus berputar, mendorong kita untuk terus berinovasi," jelasnya.
Advertisement
Berakibat Negatif
Ia juga menekankan bahwa terlalu larut dalam pujian atau kritik bisa berakibat negatif. Nicholas mengingatkan, “Kalau terlalu banyak kita resapi, baik pujian maupun kritik bisa membahayakan."
Oleh karena itu, ia menyarankan agar setiap pujian diterima dengan bijak. "Pujian bisa memberi rasa percaya diri, tapi juga berisiko membuat seseorang terlalu nyaman dan berhenti berkembang," ujarnya.
Advertisement
Menghambat
Nicholas menjelaskan bahwa menerima pujian tidak seharusnya menghambat seseorang untuk tetap kritis terhadap diri sendiri. Menurutnya, apresiasi yang didapatkan seharusnya menjadi motivasi untuk terus belajar dan berinovasi, bukan menjadi alasan untuk berhenti bertumbuh.
“Ketika menerima pujian, berhati-hatilah. Jadikan itu alasan untuk berkembang, bukan sebaliknya,” tambahnya.
Sebagai sosok yang sudah lama berkarier di dunia kreatif, Nicholas memahami bahwa keseimbangan antara pujian dan kritik adalah kunci untuk terus tumbuh. Keduanya membantu menciptakan dorongan positif bagi mereka yang ingin berkontribusi aktif di industri kreatif.
Kolaborasi
Acara #Generasi Campus Roadshow, hasil kolaborasi antara Narasi dan Grab, bertujuan menjembatani pertukaran pandangan antara generasi muda dan generasi sebelumnya. Dengan tema POV/XYZ:
Generasi Bicara Generasi, acara ini dirancang untuk membangun pemahaman dan menggali potensi diri, serta mendorong dukungan antar-generasi. Lebih dari 15 ribu mahasiswa turut serta dalam acara yang berlangsung di berbagai kota, termasuk Yogyakarta, Malang, Jakarta, dan Bandung.
Advertisement