Sukses

Adinia Wirasti dan Ajil Ditto Dipilih Bintangi Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Sutradara Bongkar Alasan

Satu lagi buku karya Pidi Baiq diangkat ke layar lebar, yakni Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu. Film ini diperkuat Adinia Wirasti, Ajil Ditto, dan Hanggini.

Liputan6.com, Jakarta Satu lagi buku karya Pidi Baiq diangkat ke layar lebar, yakni Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu. Diproduksi MVP Pictures, film ini diperkuat sejumlah bintang kondang salah satunya Adinia Wirasti.

Selain Adinia Wirasti, Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu menampilkan akting Ajil Ditto dna Hanggini. Sutradara Kuntz Agus lantas memberkan alasan memilih ketiganya sebagai ujung tombak film ini.

“Ardinia Wirasti dipilih karena dia sosok paling tepat, punya kedalaman emosional yang dibutuhkan untuk memerankan Mera, yang menghadapi banyak dilema, dalam keluarga maupun hubungan cinta,” katanya.

Sementara Ajil Ditto dinilai sangat pas memerankan Sadali, seniman muda yang penuh idealisme, bergaya flamboyan namun di dalam dirinya menyimpan banyak keresahan.

2 dari 4 halaman

Adinia, Ajil, dan Hanggini Pilihan Terbaik

Lewat wawancara tertulis dengan Showbiz Liputan6.com, pekan ini, Kuntz Agus menyebut Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu butuh aktor-aktor yang mampu mengeksplorasi emosi dengan detail dan menjaga dinamika cerita.

“Ceritanya sendiri punya latar kompleks. Mereka adalah pilihan terbaik untuk itu. Termasuk Hanggini, yang membawa keseimbangan sebagai Arnaza, karakter yang memberi perspektif berbeda dalam dinamika cerita,” urai Kuntz Agus.

3 dari 4 halaman

Kisah Cinta Tak Biasa

Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu dijadwalkan tayang di bioskop mulai 21 November 2024. Kuntz Agus menjanjian film terbarunya menyajikan drama yang sarat lapisan emosi dan refleksi sosial.

“Kita akan bertemu kisah cinta tak biasa, laki-laki muda di persimpangan pilihan. Kisah yang melawan zaman antara Sadali dengan Mera, terbentur komitmen yang sudah dijalani sebelumnya, dengan Arnaza,” imbuhnya.

 

4 dari 4 halaman

Bukan Hanya Soal Perasaan

Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu tak hanya menawarkan romantisme di bioskop. Ia mengusung Sadali, seniman yang menggunakan seni sebagai bentuk ekspresi diri di tengah pergolakan personal, politik dan sosial pasca-reformasi.

“Dengan kata lain, drama ini bukan hanya soal perasaan, tapi juga tentang bagaimana kita menavigasi hidup yang penuh ketidakpastian dan pilihan-pilihan sulit,” Kuntz Agus menjanjikan.