Sukses

3 Tantangan Titien Wattimena Bikin Naskah Film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, Nomor 2 PR Banget!

Buku karya Pidi Baiq, Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, yang berisi kumpulan quote difilmkan berbekal naskah Titien Wattimena. Proses ini sangat menantang.

Liputan6.com, Jakarta Buku karya Pidi Baiq, Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, yang berisi kumpulan quote resmi diangkat ke layar lebar rumah produksi MVP Pictures berbekal naskah karya Titien Wattimena.

Penulis naskah peraih Piala Citra ini membeberkan tiga tantangan saat menyusun skrip berdasarkan buku kumpulan quote. Pertama, mencari benang merah dari beragam kutipan yang diukir Pidi Baiq.

“(Pertama) mencari benang merah keseluruhan quotes. Kedua, membuat cerita yang fokus, tajam sekaligus utuh,” kata Titien Wattimena dalam wawancara tertulis dengan Showbiz Liputan6.com, Kamis (14/11/2024).

Bukan berarti tak ada kemudahan sama sekali dalam menulis skenario film Hidup Ini Terlalu Banyak Kamu, yang kemudian dibintangi Adinia Wirasti, Ajil Ditto, dan Hanggini.

2 dari 4 halaman

Buku dan Basic Story

Salah satu keuntungannya yakni ada Pidi Baiq menyediakan basic story untuk dikembangkan bersama antara tim development skenario. Pidi Baiq sendiri turun tangan membantu proses pengembangan naskah.

“Pidi Baiq hadir dengan buku dan basic story. Setelah itu segala sesuatu didiskusikan secara intens dari sinopsis, outline hingga skenario termasuk penokohan dan dialog,” ia memebeberkan.

 

3 dari 4 halaman

Sepaham dengan Pidi Baiq

Titien Wattimena menyebut Pidi Baiq paham betul karakter seperti apa yang ia inginkan. Khususnya, tokoh utama pria dan wanita. Ketika masuk ke penulisan skenario, Titien Wattimena sudah paham tujuan Pidi Baiq.

“Begitu pun sebaliknya Pidi Baiq sudah percaya bahwa kita sepemahaman. Dengan demikian, ada keleluasaan di sisi penulis skenario dalam menciptakan detail adegan maupun dialog,” papar Titien Wattimena, panjang.

 

4 dari 4 halaman

Memikat dan Mengingat

Pada akhirnya, film yang baik tak hanya memuaskan ego kreator. Tujuan akhir film yakni menemui sebanyak mungkin penonton. Karenanya dibutuhkan cerita solid sekaligus memikat.

Inilah tantangan terakhir bagi Titien Wattimena. “(Bagaimana menyajikan) drama yang memiliki kedalaman namun mudah diikuti. (Drama yang) memikat dan mengikat,” Titien Wattimena mengakhiri.