Liputan6.com, Jakarta Kabar baru datang dari Jay Sukmo. Sutradara film Catatan Akhir Kuliah dan Jendela Seribu Sungai itu dipercaya menggarap film anyar bergenre horor komedi, berjudul Salah Santet.
Dari judulnya terasa betul benturan horor dan komedinya. Salah Santet diproduksi rumah produksi Brightstar Picture Enam Delapan dan Ayra Global Enam Delapan dari Malaysia.
Baca Juga
Keduanya bekerja sama dengan JSF Studio dan SEEV Entertainment asal Indonesia. Sedikit bocoran soal Salah Santet, film ini mengisahkan tiga pemuda desa yang mendapat kitab santet.
Advertisement
Kitab itu didapat dari dukun yang sudah almarhum. Mereka hendak menyantet pejabat yang berupaya menggusur desa demi ambisi pribadi. Masalahnya, menyantet orang tak semudah yang dibayangkan.
Konflik Salah Santet
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Rabu (20/11/2024), Jay Sukmo menyebut cerita Salah Santet akan dikemas dengan sentuhan budaya Indonesia dan Malaysia.
“Konflik Salah Santet salah satunya bersumber dari salah membuat ramuan santet yang menyebabkan banyak jatuh korban. Rencananya sebagian adegan mengambil lokasi di Sarawak, Malaysia,” katanya.
Advertisement
Tahap Riset dan Pengembangan
“Penulisan skenarionya masih dalam tahap riset dan pengembangan. Proses produksi akan dilaksanakan pertengahan 2025,” ujar Produser Husnie Ramdan didampingi Pilip Tenonet, dari SEEV Entertainment.
Terpisah, Produser Eksekutif Ika Sabreena dan Produser Yassin Ismail dari Malaysia optimistis Salah Santet bisa mencuri perhatian para pencinta film di dua negara. Mereka senang berkolaborasi dengan sineas Indonesia.
Eksistensi di Kancah Global
Ika Sabreena juga membocorkan, Salah Santet diperkuat sejumlah aktor, aktris, hingga standup comedian dari Malaysia maupun Indonesia. Konfigurasi pemain ini akan jadi daya tarik tersendiri. Tak kalah penting, mereka bangga bisa bersinergi dengan sineas Indonesia.
“Kami bangga bisa kerja sama dengan JSF Studio dan SEEV Entertainment dalam rangka mengukuhkan eksistensi di kancah global. Seperti ikatan persaudaraan, kolaborasi ini menyerap aspirasi dari kedua pihak untuk meramaikan industri film,” imbuh Yassin Ismail.
Advertisement