Liputan6.com, Jakarta The Beatles, band legendaris asal Liverpool, Inggris, sempat menjadi idola di hampir seluruh penjuru dunia setelah mereka dibentuk pada tahun 1960 silam. Penampilan John Lennon, Paul McCartney, George Harrison, dan Ringo Starr semenjak The Beatles debut pada tahun 1964 memang telah sukses menjadi sorotan publik.
Potongan keempat personelnya yang kala itu terbilang tampan dan tergolong muda, membuat mereka digandrungi para penggemar dari kalangan wanita pada masanya. Sayangnya, pada tahun 1970, para personel The Beatles memilih untuk menonaktifkan band alias membubarkannya. Keempatnya memilih untuk melanjutkan karier musik sebagai solis.
Baca Juga
Namun bertahun-tahun kemudian setelah bubarnya The Beatles, muncul satu band yang musiknya dianggap mirip dengan mereka, yakni sebuah grup musik bernama Klaatu. Band yang berdiri di Toronto, Kanada sejak 1973 ini, merilis sebuah album tanpa buklet atau informasi dan penjelasan apapun mengenai mereka.
Advertisement
Lantaran hal itulah semua orang yang mendengarkan musik Klaatu tak ada yang tahu seperti apa wajah mereka. Hingga pada akhirnya, banyak yang menaruh dugaan bahwa para personel Klaatu adalah beberapa anggota grup The Beatles yang sedang menyamar. Beragam teori konspirasi pun sempat menyeruak terkait hal ini.
Â
Dirilisnya Album Perdana Klaatu Setelah The Beatles Bubar
Menelusuri atlasrecords.co.uk, album perdana Klaatu yang berjudul 3:47 EST, dirilis pada tahun 1976. Klaatu menyajikan karya berupa lagu-lagu yang memiliki gaya bermusik ala The Beatles, sesuatu yang belum lazim diterapkan oleh musisi-musisi pada era itu.
Gara-gara hal inilah, ketiga personel Klaatu, yaitu John Woloschuk, Dee Long, dan Terry Draper, diduga merupakan personel The Beatles yang reuni dengan menyamarkan nama mereka. Ditambah lagi, buklet album perdana mereka tak menyertai satu pun foto wajah para personelnya.
Tak hanya itu, dalam promosi materi album pertamanya, Klaatu juga tak menyebutkan secara detail mengenai siapa saja para personel band ini. Meskipun di sisi lain, sudah jelas band ini berada di bawah payung label rekaman Capitol Records yang berbasis di Amerika Serikat.
Â
Advertisement
Awal Mula Heboh Klaatu Disangka The Beatles
Melansir openculture.com, lagu-lagu Klaatu pertama kali diputar oleh salah seorang DJ melalui melalui radio yang berbasis di Rhode Island, AS. Lalu seseorang bernama Steve Smith yang bekerja sebagai penulis jurnal di surat kabar The Providence Journal, langsung menyimpulkan dan menyebarkan bahwa para personel Klaatu adalah anggota The Beatles yang menyamar.
Beberapa faktor membuatnya yakin untuk menyebarkan rumor bahwa Klaatu adalah personel The Beatles. Mulai dari nama bandnya yang mirip dengan nama karakter alien di film klasik The Day the Earth Stood Still (1951). Lalu, gambar mirip karakter Klaatu juga ada di sampul album solo Ringo Starr yang keempat, Goodnight Vienna.
Selain itu, Steve Smith juga memperhatikan kesamaan komposisi musik Klaatu dengan lagu-lagu berirama psychedelic milik The Beatles. Entah bagaimana, Steve yang tak pernah menjadi reporter atau kritikus musik, berhasil membuat redaksi surat kabar tempatnya bekerja meloloskan tulisannya yang menggiring opini publik bahwa Klaatu adalah The Beatles.
Munculnya Isu Konspirasi Klaatu
Dari situlah muncul isu "konspirasi Klaatu" yang sempat menyebar di penjuru dunia. Seorang penggemar asal Australie sempat menerbitkan buklet berwarna 34 halaman. Perwakilan eksekutif Capital Records Canada sebagai label yang menaungi Klaatu, bahkan menolak untuk mengonfirmasi maupun menyangkal.
Steve Smith menyampaikan dalam wawancara bersama Mark Hershberger pada tahun 1997, bahwa pihak label seolah sedang menikmati permainan publisitas yang melibatkan dirinya ini.
Namun mengutip WOAS FM pada 1998, artikel yang ditulis oleh Ken Raisanen menyebut bahwa Steve Smith sebenarnya mengatakan bahwa ia memiliki empat kesimpulan mengenai Klaatu: "1) The Beatles. 2) Sepasang anggota The Beatles dengan orang lain. 3) Band yang didukung Beatles. 4) Band yang sama sekali tidak dikenal tetapi cerdik dan berbakat." Namun hal itu dianggap sebagai caranya untuk bermain aman.
Â
Advertisement
Tanggapan Klaatu
Pemain bass Klaat,u Jon Woloshuck, sempat menyampaikan kepada majalah Goldmine pada tahun 2013, bahwa salah satu alasan mereka menciptakan suasana misterius lantaran hal itu merupakan cara mereka agar tak berlinang popularitas. "Kami hanya tiga orang dari Toronto." Mereka hanya ingin berbicara sendiri lewat musik tanpa seorang pun tahu siapa jati diri mereka.
Lucunya, mereka sempat geli dan tertawa dengan adanya rumor The Beatles itu. "Kami terkejut," ujar pemain drum Terry Draper, namun mereka tidak terlalu memikirkannya saat itu. "Kami semua adalah penggemar berat Beatles, dan kami berharap mereka akan bersatu kembali. Saat itu, gagasan tentang Beatles yang bersatu kembali sama sekali tidak mengada-ada," sambungnya.
Sementara itu, sang gitaris, blak-blakan perihal kerugian yang mereka dapat. "Desas-desus itu merugikan kami. Desas-desus itu membuat kami diperhatikan, yang merupakan hal yang hebat, tetapi juga menyebabkan situasi di mana kami tidak pernah bisa memenuhi harapan," kata Dee Long.
Â
Fakta Bukan The Beatles
Sebelum konspirasi Klaatu muncul, sebenarnya ada bukti yang menunjukkan bahwa Klaatu sebenarnya merupakan 'band yang tak dikenal namun cerdik'. Karakter musik asli mereka ada dalam lagu "California Jam" yang pernah dibawakan pada salah satu episode Music Machine milik Keith Hampshire di stasiun CBC dua tahun sebelum debut album, tepatnya tahun 1974.
Namun band ini berupaya untuk menyembunyikan identitas mereka. Sikap ini mungkin bisa dianggap lazim. Namun, Klaatu tidak bermaksud untuk meniru The Beatles, seperti disampaikan dalam majalah Goldmine.
Mereka berusaha untuk membuat musik yang setara dengan band-band progresif akhir tahun 1960-an seperti King Crimson hingga The Moody Blues yang lebih jelas dalam meniru The Beatles, entah diakui sendiri atau tidak.
Advertisement