Liputan6.com, Jakarta Jelang 2025, penyanyi Carollyne Dewi atau yang akrab disapa Carol De merefleksi apa saja yang telah dicapai sepanjang tahun ini. Salah satunya, kesuksesan single “Sedulur.”
Konsisten melahirkan lagu dengan lirik bahasa Jawa, single “Sedulur” milik Carollyne Dewi disambut hangat masyarakat di Tanah Air hingga mereka yang kerja di luar negeri.
Baca Juga
Fenomena ini membuat Carollyne Dewi alias Carol De makin percaya diri merekam lagu berbahasa Jawa di masa mendatang. Tahun depan, ia siap merilis lagu baru yang diharapkan mengikuti jejak sukses “Sedulur.”
Advertisement
“Senang dan bersyukur karena banyak yang pakai sound lagu tersebut di berbagai daerah, bahkan pendengar dari luar negeri juga. Di luar negeri ada yang undang aku nyanyi di pesta online-nya juga,” kata Carollyne Dewi.
Obat Rindu Kampung Halaman
Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Sabtu (30/11/2024), Carollyne Dewi membeberkan ada banyak cerita di balik sukses “Sedulur” yang menyentuh hatinya.
“Mereka mengatakan lagu ini mampu mengobati kerinduan pada kampung halaman. Sampai ada yang menangis karena rindu keluarga ketika mendengar ‘Sedulur,’ yang adalah adaptasi dari lagu Mandarin,” akunya.
Advertisement
Perihal Logat Jawa
Membawakan lagu berbahasa Jawa bukan tanpa tantangan. Berkaca pada pengalaman, Carollyne Dewi mengakui tantangan terbesar adalah membiasakan logat Jawa. Harus jelas dan fasih agar tak kehilangan maknanya.
“Logatnya. Kalau bahasa enggak terlalu kesulitan, karena aku kelahiran Jawa Timur. Dari kecil, sehari-hari selain berbahasa Indonesia, juga berbahasa Jawa belajar dari mamaku,” Carollyne Dewi menjelaskan.
Masih Seputar Percintaan
Lewat “Sedulur,” Carollyne Dewi membuktikan lagu-lagu daerah punya tempat di industri musik Tanah Air maupun di hati pendengar. Karenanya, ia makin bersemangat merekam lagu baru untuk dirilis tahun depan.
“Ada dong (single baru untuk dirilis tahun depan). Masih seputar percintaan, tapi kali ini agak menyayat hati,” ia membocorkan. Carollyne Dewi berharap lagu berbahasa daerah tetap lestari.
Advertisement