Mahasiswa Fikom Universitas Mercu Buana Gelar Detox Digital Day untuk Kurangi Kecanduan Teknologi

Selain Ruby, hadir pula Vonny Evelyn Jingga, seorang psikolog yang fokus pada kesehatan mental. Vonny membahas bagaimana penggunaan perangkat digital yang berlebihan dapat memicu stres, kecemasan, dan gangguan tidur. Ia memberikan saran praktis, seperti mencoba “puasa digital” satu hari dalam seminggu yang kemudian ditingkatkan secara bertahap hingga terbiasa hidup tanpa ketergantungan teknologi. 

“Detox digital bukan hanya soal berhenti dari perangkat, tapi bagaimana kita mengontrol hidup tanpa tergantung teknologi,” ujar Vonny penuh semangat.

Acara ini juga menghadirkan sesi Fun Activities seperti permainan human bingo yang dirancang untuk melatih kemampuan berinteraksi sosial dan pengembangan diri tanpa gangguan gadget. Aktivitas ini menjadi salah satu bagian yang paling dinikmati peserta.

Salah satu mahasiswa, Sadiyah Alhabsyi, mengaku mendapat manfaat besar dari acara ini. “Setelah mengikuti Detox Digital Day, saya merasa lebih menyenangkan berinteraksi langsung dengan teman-teman dibandingkan hanya men-scroll Instagram selama berjam-jam,” tuturnya. 

Para peserta merasakan dampak positif dari acara ini, terutama dalam menemukan keseimbangan antara dunia digital dan kehidupan nyata. Mereka merasa lebih terhubung dengan diri sendiri serta lingkungan sekitar.

Sebagai penutup, panitia berharap acara ini dapat menjadi langkah awal untuk membantu mahasiswa lebih bijak dalam menggunakan teknologi. Wiyanto Hidayatullah, Pembina Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Mercu Buana, memberikan apresiasi besar terhadap acara ini.

“Semoga acara serupa dapat terus digelar untuk meningkatkan kualitas hidup mahasiswa di era digital yang semakin pesat ini,” ujarnya.

Dengan antusiasme tinggi dari peserta, Detox Digital Day berhasil memberikan dampak positif bagi mahasiswa, menjadikannya salah satu acara yang sangat berarti di kampus Mercu Buana.