Liputan6.com, Jakarta Netizen bernama Dika Prakasa membuat petisi di situs change.org. Isinya, meminta Presiden Prabowo Subianto mencopot Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan.
Petisi Gus Miftah ini dibuat pada 4 Desember 2024 atau sehari setelah video Miftah Maulana mengatai penjual es teh gob**k viral dan bikin netizen geram. Miftah Maulana memang sudah minta maaf bahkan merangkul penjual es teh.
Baca Juga
Tampaknya, netizen sudah lelah dengan banyaknya kasus viral yang berakhir dengan kata maaf. Jumat (6/12/2024) pagi, petisi Gus Miftah telah ditandatangani lebih dari 250 ribu orang. Ini bukan satu-satunya petisi untuk sang Utusan Khusus Presiden. Konon, ada 6 lainnya.
Advertisement
Dika Prakasa menulis, “3 Desember 2024, hari di mana netizen tanah air merasakan perih, sakit hati yang mendalam atas apa yang terjadi pada bapak penjual es teh, bapak yang berjuang untuk keluarganya diperlakukan secara tidak hormat dan manusiawi oleh seorang pemuka agama, Gus Miftah.”
Terlepas dari Pro dan Kontra...
Ia mengulas, dalam video yang beredar di internet, tampak bapak penjual es teh ditertawakan banyak orang yang menghadiri acara tersebut ketika Gus Miftah berujar “Ya kono didol, gob**k (ya sana dijual g**lok!).”
“Terlepas dari pro dan kontra, rasanya tidak pantas seorang yang banyak berbicara tentang agama mengucapkan kalimat kasar yang ditujukan untuk seseorang di depan umum,” Dika Prakasa menyambung.
Advertisement
Ketika Publik Mempertanyakan
Ia mengingatkan, ini bukan kali pertama Miftah Maulana dikecam publik. Sebelumnya, viral video Miftah Maulana di muka umum mencengkeram dan mengayun-ayunkan kepada istri. Hijab sang istri sampai meleyot.
“Saat ini Gus Miftah menjabat sebagai Utusan Khusus Presiden di pemerintahan yang dipimpin oleh bapak Prabowo Subianto. Publik tentu mempertanyakan apakah jabatan tersebut layak diterima oleh pribadi yang kerap membuat kegaduhan di masyarakat,” cuitnya.
Netizen Ungkit Bayar Pajak
Dika Prakasa berharap publik meluangkan wkatu untuk memberikan tanda tangan agar Presiden Prabowo Subianto mempertimbangkan kembali jabatan yang diberikan Miftah Maulana. Sejumlah netizen menyambut hangat petisi ini.
“Saya enggak rela pajak saya digunakan untuk bayar orang nirempati dan ga mendidik kaya dia, mubadzir!” netizen @hera**** mencuap di kolom komentar. “Pentingnya adab daripada ilmu. Lebih baik jualan es teh daripada jualan agama,” @fais**** merespons.
Advertisement