Liputan6.com, Jakarta Masih ada satu catatan menarik dari Perempuan Pembawa Sial karya sineas Fajar Nugros yang berlaga di segmen Indonesian Screen Awards dalam Jogja-NETPAC Asia Film Festival ke-19 yang digelar pekan lalu.
Film ini menang kategori Best Editing. Penghargaan ini diterima Akhmad Fesdi Anggoro. Dalam sesi wawancara eksklusif di Jakarta Selatan baru-baru ini, Fajar Nugros berbagi sejumlah fakta menarik dari lokasi syuting.
Baca Juga
Perempuan Pembawa Sial syuting di Yogyakarta dengan memboyong tiga bintang dari Jakarta yakni Raihaanun, Morgan Oey, dan Clara Bernadeth. Mereka bersinergi dengan sang maestro tari Didik Nini Thowok dan sejumlah aktor lokal Kota Gudeg.
Advertisement
Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini menghimpun 6 bocoran eksklusif Perempuan Pembawa Sial yang dijadwalkan tayang pada kuartal pertama 2025. Kabarnya, Didik Nini Thowok menciptakan mantra khusus untuk adegan penting.
1. Sejak Awal Ingin Didik Nini Thowok
Fajar Nugros menjelaskan, Didik Nini Thowok pilihan pertama untuk jadi bintang film Perempuan Pembawa Sial. Selain faktor ngefans, sutradara Inang dan Yowis Ben yakin Didik Nini Thowok mampu menghidupkan tokoh dalam film barunya.
“Aku bilang ke casting director, butuh Mas Didik. Kalau enggak ada dia, enggak bisa. Dia dihubungi dan katanya bersedia. Begitu datang saya bicara biasa saja tapi beliau sangat welcome. Saya bilang saya ngefans. Beliau friendly,” kata Fajar Nugros.
Advertisement
2. Syuting di Permakaman Raja-raja Jogja
Syuting film Perempuan Pembawa Sial di Yogyakarta. Setidaknya ada empat titik krusial untuk mengambil gambar yakni Godean, Moyudan, garis pantai di kawasan Gunung Kidul, dan Imogiri.
“Syuting 21 hari di Yogyakarta meliputi Godean, Moyudan, dan pantai di Gunung Kidul. Satu lagi, Imogiri karena kami mencari lokasi perkebunan bawang. Ada satu vila tempat nikahan,” ia menyambung.
3. Raihaanun, Morgan, dan Clara Bernadeth
Ada tiga bintang dari Jakarta yang diterbangkan ke Yogyakarta, yakni Morgan Oey, Clara Bernadeth, dan aktris periah 2 Piala Citra, Raihaanun. Selebihnya adalah aktor dan aktris dari Yogyakarta.
“Hanya tiga itu dari Jakarta. Saya dan Santi (Susanti Dewi, produser IDN Pictures -red) punya visi membuat penonton yakin dengan tak kenal aktor-aktor lain. Alhamdulillah Mas Didik friendly, kami enggak ada kendala dalam merekrut para bintang,” ujar Fajar Nugros.
Advertisement
4. Referensi untuk Perempuan Pembawa Sial
Fajar Nugros tak punya referensi film khusus kala menggarap Perempuan Pembawa Sial. Ia mengibaratkan, untuk bikin satu film mesti nonton 32 film lain untuk memperkaya wawasan. Tak ada satu pun adegan Perempuan Pembawa Sial yang mirip film lain.
Namun, Fajar Nugros mengakui memang memfavoritkan satu dua film secara personal. “Aku suka banget Perempuan Tanah Jahanam-nya Bang Joko Anwar, dia folklore, daerah banget. Bisa jadi, di luar kayak The Witch,” ucapnya.
5. Didik Nini Thowok Ciptakan Mantra
Didik Nini Thowok menjalani sejumlah workshop sebelum terjun ke lokasi syuting film Perempuan Pembawa Sial. Salah satu yang dipelajarinya yakni memainkan api
“Ia menjalani workshop sebelum syuting di antaranya berhubungan dengan api, menari, dan waktu syuting bagian tari, saya minta Mas Didik menciptakan syair semacam rapalan mantra,” paparnya panjang.
Advertisement
6. Dampak Mistis Mantra Didik
Fajar Nugros meminta Didik Nini Thowok menciptakan mantra khusus agar maknanya lebih dalam dan cengkoknya pas saat dilantun sang maestro. Yang bikin merinding, setelah tiga kali take, Didik Nini Thowok minta Fajar Nugros menyudahi pengambilan gambar adegan ini.
“Di take ketiga beliau bilang: Ini cukup ya, karena saya merasa sudah memanggil sesuatu (makhluk halus). Waktu itu memang anginnya di lokasi syuting terasa betul berbeda,” beri tahu Fajar Nugros.