Liputan6.com, Jakarta - Di kediaman Zidan, Soraya tengah sibuk menggelar rapat dengan tim Event Organizer (EO) untuk merancang sebuah acara amal besar.
Ia menekankan pentingnya mengundang semua tokoh penting di lingkungannya agar tidak ada yang terlewat. Pada siang harinya, Nando, Saleha, dan Heny yang sedang bersantai menerima undangan untuk menghadiri acara tersebut.
Baca Juga
Mereka semua sangat antusias dan Nando segera menghubungi Rahmat untuk memastikan kehadirannya. Begitu pula dengan Sukma dan Dany yang juga menerima undangan, dan Dany pun mengajak Intan untuk ikut serta.
Advertisement
Ketika acara berlangsung, Saleha berjalan menuju masjid dan bertemu dengan banyak ibu-ibu yang berpartisipasi dalam acara amal tersebut. Salah satu dari mereka menitipkan donasi kepada Saleha.
Di atas panggung, Soraya mengumumkan adanya donatur yang menyumbangkan 100 juta rupiah dan meminta Saleha untuk naik ke panggung.
Namun, Nando merasa ada yang tidak beres. Kecurigaannya terbukti ketika amplop yang diserahkan Saleha ternyata hanya berisi kertas kosong, membuat Soraya memfitnah Saleha sebagai pencuri di hadapan banyak orang.
Tak terima dengan penghinaan tersebut, Nando naik ke panggung dan merebut ponsel Soraya.
Malam harinya, di rumah Zidan, Soraya sedang menikmati makan malam ketika Yanti tiba-tiba berteriak heboh. Ia menemukan surat ancaman di tempat sampah depan rumah yang ditujukan kepada Soraya.
Soraya tampak kesal dan cemas dengan ancaman tersebut. Sementara itu, Nando dan Dany yang mengamati Soraya dari dalam mobil, berdiskusi bahwa reaksi ketakutan Soraya mungkin terkait dengan masa lalunya yang kelam.