Sukses

Febrizky Yahya Ulas 2 Penyebab Tingginya Penularan Infeksi HIV dan AIDS di Indonesia, Apa Katanya?

Febrizky Yahya mengungkap kurangnya pengetahuan dan perilaku seksual berisiko adalah dua penyebab tingginya angka penularan HIV maupun AIDS.

Liputan6.com, Jakarta Konselor dan sex educator Febrizky Yahya terkenal di jagat maya. Akun Instagram pribadinya telah meyerap lebih dari 38 ribu pengikut. Di sana, Febrizky Yahya kerap berbagi informasi dan tips dari kakek nenek yang memanjakan cucu hinga edukasi seks untuk anak.

Ia juga kerap tampil sebagai bintang tamu di program off-air, salah satunya Goes to Campus. Febrizky Yahya mengungkap, kurangnya pengetahuan dan perilaku seksual berisiko adalah dua hal utama yang jadi penyebab tingginya angka penularan HIV maupun AIDS.

“Banyak pihak masih menyalahartikan edukasi seksual. Padahal edukasi seksual bagi remaja penting. Bukan untuk mendorong aktivitas seksual, melainkan memberi informasi yang benar dan melindungi mereka dari risiko yang mungkin terjadi,” katanya.

Sayangnya, edukasi seksual di kalangan remaja kerap dianggap tabu dan kurang layak dibicarakan. Padahal, edukasi seksual dipercaya bisa jadi salah satu solusi efektif menekan tingkat penularan HIV/ AIDS di kalangan remaja.

 

2 dari 4 halaman

Kelompok Usia 20 Sampai 24 Tahun

Lewat pernyataan tertulis yang diterima Showbiz Liputan6.com, Selasa (17/12/2024), Febrizky Yahya lantas menguak data Kementerian Kesehatan RI yang dirilis pada 2022.

“Data Kemenkes 2022 mencatat, kelompok usia 20 hingga 24 tahun menempati jumlah pengidap HIV/AIDS terbanyak kedua di Indonesia, hingga mencapai 16,1 persen,” Febrizky Yahya membeberkan.

3 dari 4 halaman

Membangun Kesadaran

Program Goes to Campus yang digelar Desember 2024 sekaligus memperingati Hari AIDS Sedunia yang jatuh pada 1 Desember. Program ini wujud partisipasi aktif dalam menurunkan angka penularan HIV/AIDS di Indonesia. Goes to Campus digagas Okamoto.

“Kami memahami bukan mudah untuk membangun kesadaran akan risiko kesehatan HIV maupun AIDS di masyarakat. Karenanya kami terpanggil akan hal tersebut,” ujar Senior Chief Marketer Okamoto Industries (HK) Ltd., Ms. Holly Kwan.

 

4 dari 4 halaman

Berdampak Positif

Ms. Holly Kwan berharap program Goes to Campus berdampak positif terhadap tingkat kesadaran masyarakat akan risiko HIV/AIDS, sehingga angka penularannya bisa terus turun.

Goes to Campus sekaligus jadi ajang peluncuran varian terbaru Okamoto 0.03 HA (hyaluronic acid), kondom super tipis dengan ketebalan 0.03 mm yang konsisten dari ujung sampai pangkal, dilapisi pelumas hyaluronic acid.

“Hyaluronic acid memberi kelembapan ekstra pada kondom untuk pengalaman seksual lebih berkesan bagi setiap pasangan. Kami memahami pentingnya kenyamanan saat berhubungan guna menunjang pengalaman bersama pasangan yang lebih natural dan berkesan,” ulasnya.