Liputan6.com, Jakarta Peringatan Hari Ibu tahun ini akan terasa istimewa dengan hadirnya pementasan teater bertajuk “Karena Aku Perempuan, Kelahiran Sebuah Pergerakan”. Pentas ini diselenggarakan untuk mengenang momen bersejarah Kongres Perempuan Indonesia pertama pada 22 Desember 1928. Kongres tersebut merupakan tonggak awal perjuangan perempuan Indonesia dalam menegakkan kesetaraan gender dan keadilan sosial.
Diselenggarakan tepat pada 22 Desember 2024, acara ini merupakan kolaborasi antara Keana Film dan Galeri Indonesia Kaya, dengan diperankan oleh Marcella Zalianty, Aghniny Haque, dan Ruth Marini. Mengusung tema perjuangan perempuan, pementasan ini bertujuan untuk mengangkat kembali peran perempuan dalam sejarah Indonesia.
Baca Juga
6 Tips Rekaman dan Merilis Lagu untuk Platform Musik Digital Ala Alex Kuple, Tetap Produktif sebagai Musisi Independen
Vadel Badjideh Rekam Lagu Bareng Band Ternama di Tengah Kasus Lolly, Kado Buat Para Pembenci
Pergerakan Independen Alex Kuple dalam Bermusik, Ogah Bergantung pada Major Label Berkat Kedekatan dengan Musisi Indie
Marcella Zalianty, yang bertindak sebagai produser sekaligus pemain dalam pementasan ini, menjelaskan pentingnya pemahaman masyarakat terhadap sejarah Hari Ibu dan perjuangan perempuan di masa lampau, yang tidak diajarkan di bangku sekolah.
Advertisement
“Kok banyak yang nggak tahu ya bahwa hari ibu ini asal-muasalnya adalah si Kongres Perempuan Pertama di Indonesia yang kita kenal hari ibu. Jadi bahwa makna dibalik itu, perjuangan dilakukan sampai kita nih para perempuan bisa bersama-sama berdiri di sini," ungkap Marcella pada acara jumpa pers di Grand Indonesia, Jakarta, Kamis (19/12/2024).
"Itu semuanya awalnya karena peristiwa bersejarah ini. Jadi saya rasa Kongres Perempuan Indonesia yang memang merupakan sebuah tonggakan awal bagi pertemuan perempuan nasional Indonesia itu pertama kalinya,” ucap Marcella Zalianty menjelaskan alasannya membuat pentas ini.
3 Tokoh Perempuan
Pentas ini juga akan menghadirkan kisah perjuangan tiga tokoh perempuan penggerak Kongres Perempuan, yaitu Nyonya Sukonto, Sujatin, dan Nyi Hajar Dewantara. Melalui kisah mereka, pementasan ini mengajak penonton untuk memahami dan mengapresiasi perjalanan panjang perempuan Indonesia dalam mencapai kebebasan dan kesetaraan.
“Jadi memang acara ini kita sepakat untuk mengatakan peran perempuan dalam sejarah dan pembangunan bangsa yang mana kita bersama menyoroti kontribusi perempuan sebagai pilar negara kita seraya memenuhi kesadaran kolektif tentang pentingnya kesetaraan gender,” tambah Marcella.
Advertisement
Peran Perempuan dalam Perjuangan
Dalam pementasan ini, Marcella Zalianty mengingatkan ke seluruh perempuan di Indonesia untuk mengetahui peran perempuan dalam perjuangan. Serta teater ini diharapkan menjadi media pembelajaran bagi seluruh rakyat, bukan hanya untuk perempuan saja.
“Jadi ini menurut saya sangat relate dan penting untuk kita nih sesama perempuan tahu asal-asal pergerakan ini yang mereka perjuangkan. Jadi kita ingin selebrasi momen penting itu, kita ingin apresiasi perjuangan, pemikiran mereka, dan kebebasan-kebebasan mereka, dan kita memujudkan pementasan 'karena aku perempuan maka lahirlah sebuah pergerakan',” ujar Marcella.
Sebagai Pengingat Peran Perempuan
Selain pementasan, acara ini juga akan dilengkapi dengan talk show yang menghadirkan tokoh-tokoh wanita inspiratif dari berbagai bidang. Salah satu pembicaranya, yaitu Nurul Arifin. Talk show ini akan membahas kontribusi perempuan di era modern.
Pentas ini akan menjadi salah satu cara untuk memperingati Hari Ibu dengan cara yang berbeda dan lebih baik lagi bagi para perempuan di Indonesia. Tidak hanya sebagai hiburan, acara ini juga bisa menjadi pengingat akan pentingnya memahami sejarah perjuangan perempuan Indonesia dan dampaknya hingga saat ini.
Advertisement