Liputan6.com, Jakarta Setelah sekian lama bungkam, penyanyi pemenang Grammy, Lizzo, akhirnya berbicara terkait tuduhan pelecehan yang ditujukan kepadanya. Keputusan pengadilan federal California yang mengeluarkannya dari gugatan tersebut membawa angin segar bagi pelantun lagu "Pink" untuk memberikan klarifikasi.
Dalam kasus yang mulai mencuat pada tahun 2023 lalu, Lizzo dituduh oleh beberapa pihak, termasuk tiga mantan penari dan seorang mantan penata gayanya, melakukan pelecehan di tempat kerja. Namun, hakim ternyata memutuskan bahwa mantan penata gaya, Asha Daniels, tidak memiliki dasar hukum untuk menuntut Lizzo sebagai individu. Meski demikian, Daniels masih melanjutkan proses hukum terhadap perusahaan milik Lizzo.
Baca Juga
Kini, Lizzo tidak lagi terikat dengan tuntutan secara pribadi, sehingga ia merasa lebih bebas untuk memberikan pernyataannya secara terbuka. Dalam sebuah wawancara dengan Keke Palmer di podcast Baby, This Is Keke Palmer, Lizzo menyebut keputusan pengadilan sebagai pencapaian besar baginya.
Advertisement
“Kami terus melawan klaim lainnya sampai semuanya dibatalkan,” ungkap Lizzo dengan tegas.
“Ini adalah kemenangan besar,” tambahnya.
Merasa Kaget dan Terluka Atas Tuduhan
Terkait tuduhan pelecehan yang disebutkan dalam gugatan, Lizzo menegaskan bahwa semuanya tidak benar. Ia merasa terluka karena tuduhan tersebut datang dari orang-orang yang pernah diberinya kesempatan.
“Bagian tersulit dari semua ini adalah bahwa tidak ada dari tuduhan ini yang benar. Saya benar-benar terkejut. Saya sangat terluka karena mereka adalah tiga penari yang saya beri kesempatan. Mereka adalah orang-orang yang saya sukai dan hargai sebagai penari,” jelasnya.
“Jadi saya seperti, ‘Apa?!’ Tapi kemudian saya mendengar tuduhan lainnya, seperti pelecehan seksual, dan saya tidak tahu apa tujuan mereka. Namun, inilah jenis hal yang bisa diubah media menjadi sesuatu yang bukan sebenarnya,” ujarnya.
Advertisement
Kasus Bar di Amsterdam
Salah satu tuduhan paling kontroversial dalam kasus ini adalah insiden yang diduga terjadi di Bananenbar, sebuah bar di Distrik Lampu Merah Amsterdam.
Salah satu penari mengklaim bahwa Lizzo memaksa mereka untuk terlibat dalam aktivitas tidak pantas, termasuk menyentuh para orang yang sedang tampil telanjang dan memakan makanan dari tubuh mereka langsung. Namun, Lizzo membantah semua tuduhan tersebut.
“Saya pergi (Bar) sendiri karena saya berada di Amsterdam. Saya tidak membawa (penggugat) ke mana pun. Mereka datang ke klub tempat saya berada, dan itu bukan undangan wajib, saya bahkan tidak tahu bahwa dua dari mereka yang datang,” kata Lizzo.
“Perlu diingat, hanya dua dari mereka yang datang, meskipun ketiganya mengaku hadir,” ungkapnya mengenai ketidak benaran dari kesaksian para penggugat.
Pelajaran Untuk Dirinya
Dalam wawancara tersebut, Lizzo juga mendapatkan pelajaran penting mengenai memiliki batasan antara kehidupan pribadi dengan pekerjaan secara profesional. Karena ia telah menganggap ketiga penggugat sebagai rekan baiknya namun merasa dikhianati menjadikan pengalaman ini mengajarkannya untuk lebih berhati-hati di masa depan.
“Saya tidak berpikir orang yang saya pekerjakan seharusnya bahkan tahu bagaimana saya di sebuah bar pada titik ini,” tuturnya.
“Pengalaman ini mengajarkan saya untuk memiliki batasan yang sehat, tetapi jujur saja, itu malam yang sangat menyenangkan. Ada saat di mana batasan dan batasan profesional harus dibedakan. Ini adalah percakapan baru di industri ini,” katanya.
Advertisement