Liputan6.com, Jakarta Perjuangan perempuan Indonesia yang dimulai pada 22 Desember 1928 oleh Nyonya Sukonto, Sujatin, dan Nyi Hajar Dewantara, diadaptasi menjadi pentas teater bertajuk 'Karena Aku Perempuan: Kelahiran Sebuah Pergerakan!’.
Ketiga tokoh pelopor kongres perempuan pertama dan organisasi yang memperjuangkan kesetaraan juga kemerdekaan itu, diperankan Marcella Zalianty (sebagai Ny. Soekonto -Wanita Oetomo), Aghniny Haque (sebagai Sujatin Kartowijono -Poetri Indonesia), dan Ruth Marini (sebagai Ny. Hadjar Dewantara).
Baca Juga
Teater Karena Aku Perempuan, Kelahiran Sebuah Pergerakan Hadirkan Reka Ulang Kongres Perempuan Pertama di Indonesia
Aghniny Haque Ungkap Tantangan saat Debut di Panggung Teater Karena Aku Perempuan, Kelahiran Sebuah Pergerakan
6 Potret Tetty Liz Indriati di Usia 67 Tahun, Ibunda Marcella Zalianty yang Awet Muda
Pentas yang digelar Keana Film dan Galeri Indonesia Kaya pada Minggu (22/12/2024), diadakan dalam rangka memperingati Hari Ibu dan Kongres Perempuan Indonesia Pertama.
Advertisement
Keana Film menggelar Gladi Resik atau pementasan pertama khusus media. Ketiga aktris utama yang menunjukkan akting sebagai para tokoh pergerakan perempuan tersebut seolah berada di dalam sebuah kongres.
Sejumlah aktris pendukung duduk di bangku audiens. Mereka menghidupkan suasana sebagai peserta kongres. Selepas gladi resik, satu jam jelang pentas dimulai, Showbiz Liputan6.com menyimak pernyataan sikap Marcella Zalianty, Aghniny Haque, dan Ruth Marini.
Kepada jurnalis, ketiga aktris tersebut menjelaskan peran dan pengalaman mereka selama terlibat persiapan pentas ini.
Mengambil Sumber dari Buku Aku Perempuan
Marcella Zalianty menyatakan, riset tiap karakter bersumber dari tokoh-tokoh yang terlibat peristiwa dan tertulis di buku-buku sejarah. Sumber-sumber literatur lain bisa ditemukan dengan mudah di Google. Ditambah lagi, penulis dan sutradara terlibat intens menggali sejarah untuk pentas ini.
"Sumber utamanya itu dari buku berjudul Aku Perempuan yang ditulis oleh Ibu Triana. Lalu, riset lain dari bahan-bahan yang sudah ada bersama penulis dan sutradara," ujar Marcella Zalianty di Galeri Indonesia Kaya, Jakarta, Minggu (22/12/2024).
Advertisement
Dua Tokoh Lain yang Digali Serius
Ruth Marini yang memerankan R.A Soetartinah atau Nyi Hajar Dewantara, menyebut bahwa tokoh yang dibawakannya dibentuk oleh keadaan rumit hingga membuatnya punya pendirian kuat. "Dia karakter yang peduli pada pergerakan perempuan dan pendidikan. Dia lalu aktif di banyak bidang pendidikan dan sosial," ia mengulas.
Aghniny Haque mengatakan tokoh Sujatin, yang dibawakannya, berjuang melalui tulisan-tulisan. "Semua itu dilakukan untuk memberdayakan perempuan, agar mereka makin kreatif. Selain itu, dia juga bergerak di bidang advokasi dan pendidikan juga," Aghniny Haque membeberkan.
Dibagi dalam Dua Babak
Pentas teater terbagi dua babak selama 20 menit. Para pemeran menghadirkan rekonstruksi Kongres Perempuan Indonesia. Dalam babak pertama pentas ini, para pemain menampilkan argumentasi hingga perdebatan antar para peserta kongres.
Pada babak kedua, barulah monolog dari masing-masing tokoh dipentaskan. Mengusung konsep seni dan edukasi, pertunjukan ini menampilkan monolog Marcella Zalianty, Ruth Marini dan Aghniny Haque, serta mengundang sejumlah perempuan inspiratif Indonesia.
Perempuan inspiratif tersebut yakni Niniek L. Karim, Nurul Arifin, Triana Wulandari, Nita Yudi, Andini Effendi dan Davina Veronica. Mereka membagikan pengalaman masing-masing. Pertunjukan ditutup komika Sakdiyah Makruf.
Advertisement