Sukses

Perayaan Hari Ibu Bersama Anna Mariana Jadi Refleksi Peran Sosok Ibu dalam Keluarga dan Budaya Wastra

Prof. Dr. Hj. Anna Mariana merayakan Hari Ibu untuk merefleksikan peran ibu dalam keluarga dan budaya wastra.

Liputan6.com, Jakarta Perayaan Hari Ibu tahun ini yang jatuh tiap tanggal 22 Desember, menjadi momen penuh makna dengan tema "Ibu Berdaya, Bangsa Sejahtera", yang menyoroti pentingnya peran ibu dalam membangun keluarga, masyarakat, dan bangsa.

Salah satu tokoh yang merayakan momen ini adalah Prof. Dr. Hj. Anna Mariana, desainer senior dan tokoh wastra Indonesia.

Sebagai Ketua Umum Komunitas Indonesia International Fashion Art & UKM (KADIIFA), Anna Mariana memandang Hari Ibu sebagai pengingat akan cinta, pengorbanan, dan dedikasi tanpa batas seorang ibu.

“Momen ini mengajarkan kita untuk lebih menghargai cinta dan kasih sayang ibu, sekaligus merefleksikan pentingnya pemberdayaan perempuan. Ibu memiliki peran besar, baik sebagai pendidik pertama bagi anak-anak maupun sebagai individu yang berkontribusi dalam masyarakat,” ujar Anna, Minggu (22/12/2024).

 

2 dari 5 halaman

Peran Ibu di Era Modern

Anna menekankan bahwa ibu bukan hanya sosok yang melahirkan dan merawat, tetapi juga pondasi keluarga dan inspirasi bagi anak-anak.

“Ibu adalah tempat anak belajar cinta, nilai etika, dan moral,” jelasnya.

Dalam konteks yang lebih luas, Anna menggarisbawahi peran ibu di luar ruang domestik. Menurutnya, di era emansipasi dan kesetaraan gender saat ini, perempuan telah berkiprah di berbagai sektor, termasuk politik, pemerintahan, dan dunia usaha.

“Ke depan, saya berharap perempuan Indonesia dapat memimpin di berbagai bidang, bahkan menjadi pemimpin negara, tanpa melupakan kodratnya sebagai ibu dan istri,” tambahnya.

 

3 dari 5 halaman

Ibu dan Industri Fashion

Anna, yang juga Ketua Umum Yayasan Putra Putri Tenun & Songket Indonesia, menyoroti peran signifikan ibu dalam dunia fashion. Menurutnya, ibu sering menjadi panutan gaya bagi keluarga dan inspirasi bagi tren busana yang nyaman dan elegan.

“Banyak desainer perempuan yang juga seorang ibu membawa perspektif unik dalam menciptakan koleksi inklusif dan relevan,” katanya.

Selain itu, sebagai konsumen, ibu-ibu masa kini menjadi pendukung kemajuan industri fashion dengan memilih produk yang sesuai kebutuhan keluarga serta bernilai ekonomi dan berkelanjutan.

“Perempuan, termasuk kaum ibu, juga berperan besar dalam menciptakan tren dan mendukung pertumbuhan industri fashion berbasis tradisional,” lanjut Anna.

 

4 dari 5 halaman

Wastra Tradisional sebagai Warisan Bangsa

Anna menekankan pentingnya melestarikan wastra tradisional, seperti tenun dan songket, yang sebagian besar dikerjakan oleh ibu-ibu di seluruh pelosok Indonesia.

“Tenun dan songket adalah warisan budaya yang adiluhung dengan nilai sejarah dan filosofi seni yang tinggi. Produk ini mampu menjadi tren mode yang menarik perhatian dunia karena keindahan dan keunikannya,” jelasnya.

Ia juga mengingatkan bahwa wastra tradisional Indonesia memiliki nilai ekonomi yang signifikan melalui ekspor, sekaligus menjadi ikon kebanggaan bangsa di kancah internasional.

“Harapan saya, para desainer perempuan Indonesia terus mencintai dan mengembangkan karya berbasis tenun dan songket tradisional, sehingga produk budaya ini tetap lestari dan memberikan dampak ekonomi positif,” imbuhnya.

 

5 dari 5 halaman

Dorongan bagi Perajin dan Desainer

Anna mengajak semua pihak untuk mendukung para perajin wastra tradisional agar tetap berkarya dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi mereka.

“Dengan daya beli yang meningkat dan promosi yang berkelanjutan, saya yakin produk wastra tradisional Indonesia akan terus berkembang dan bertahan sepanjang masa,” tutupnya.

Momen Hari Ibu kali ini menjadi pengingat tentang pentingnya peran ibu, baik di dalam keluarga maupun dalam pelestarian budaya dan kontribusi ekonomi melalui wastra tradisional.

Video Terkini