Liputan6.com, Jakarta Tahun 2024 yang sebentar lagi tuntas menyisakan sejumlah catatan gemilang untuk dikenang. Dari industri film, Indra Jegel bersinar terang. Bayangkan, hanya dengan dua film, komika sekaligus aktor ini berhasil merangkul 13 jutaan penonton.
Dari dua film yang dimaksud, pertama yakni Agak Laen karya sineas Muhadkly Acho. Agak Laen bertahan di bioskop sekitar 98 hari dengan hasil akhir enggak kaleng-kaleng: 9,125 juta penonton.
Film kedua, Kang Mak From Pee Mak yang menempatkan Indra Jegel sebagai aktor pendukung mengingat bintang utamanya, Vino G. Bastian dan Marsha Timothy. Film ini mendulang 4,8 jutaan penonton.
Advertisement
“Tahun 2024 bisa dibilang begini, jujur andai bisa dibilang beruntung kayaknya tahun ini saya termasuk beruntung. Banyak sekali (pekerjaan) yang saya jalani berjalan menyenangkan. Ndilalah, semesta mendukung,” kata Indra Jegel.
Inilah wawancara eksklusif Showbiz Liputan6.com dengan Indra Jegel di Jakarta Pusat, baru-baru ini mengilas balik perjalanan karier sepanjang 2024. Jangan salah, Rabu (25/12/2024), Indra Jegel resmi mengumpulkan 14 juta penonton.
Agak Laen Memang Laen
Pasalnya, film terbaru Indra Jegel, 2nd Miracle In Cell No. 7 mengumpulkan sekitar 150 ribuan penonton pada hari pertama penayangan. Ia menyebut kisah sukses ini melewati proses panjang. Agak Laen tidak sekonyong-konyong jadi box office.
Indra Jegel yang debut di layar lebar via The Guys karya Raditya Dika menjelaskan, Agak Laen adalah intelectual property dalam format podcast atau siniar bersama sesama pekerja seni dari Sumatra Utara.
“Anggaplah ini bukan cita-cita besar tapi jalannya diberikan untuk podcast dari Sumatra Utara. Dari format audio ke YouTube, lalu dibikin jadi layar lebar. Alhamdulillahnya lagi, dapat penonton yang sebegitu banyak,” Indra Jegel mengenang.
Agak Laen dirilis Februari 2024, bersama Kereta Berdarah, karya Rizal Mantovani. Hari pertama tayang, film ini menyerap 181 ribuan penonton. Angka-angka yang muncul setelahnya benar-benar di luar dugaan. Pernah dalam sehari, Agak Laen mengumpulkan 500 ribuan penonton.
Sekali lagi, 500 ribuan. Berakhir di 9,125 juta, Agak Laen jadi film berbasis skenario asli terlaris sepanjang sejarah. Di FFI 2024, Agak Laen diganjar Piala Antemas, piala khusus untuk film Indonesia terlaris pada tahun kompetisi digelar.
Advertisement
Ketika Kang Mak Membuka 3 Besar
Setengah tahun kemudian, Indra Jegel melahirkan Kang Mak, ulang buat dari film Thailand sukses berjudul Pee Mak. Karya sineas Herwin Novianto ini menumbangkan pencapaian Laskar Pelangi dan Habibie & Ainun lantaran mendatangkan 4,8 jutaan penonton.
Formasi pemain Kang Mak From Pee Mak hampir sama dengan Miracle In Cell No. 7 yang dirilis pada 2022 dan merangkul 5,8 jutaan penonton. Para pemain yang dimaksud, Vino G. Bastian, Marsha Timothy, Indra Jegel, Rigen Rakelna, Indro Warkop, dan Tora Sudiro.
“Kang Mak juga begitu. Selama perjalanan (berkarya) bertemu lagi dengan para pemain yang sama, sepemikiran, saya happy banget,” ungkapnya. Indra Jegel mengamini, formasi tangga box office Indonesia tahun ini sangat menarik.
Puncak box office dihuni Agak Laen (komedi). Posisi runner-up ditempati Vina: Sebelum 7 Hari (horor). Tiga besar dibuka oleh Kang Mak From Pee Mak (horor komedi). Peringkat keempat diisi Ipar Adalah Maut (drama). Badarawuhi di Desa Penari berada di lima besar.
Merespons beragamnya genre di lima besar tangga box office, Indra Jegel merespons, “Saya merasa sejatinya film Indonesia kuat di semua lini. Kultur komedi kita besar banget. Drama kita punya sinetron, source novel banyak banget dari zaman dulu.”
Makin Sehat Sinema Indonesia
Sementara itu, horor Indonesia punya banyak sumber dari urban legend, kultur daerah yang bernuansa mistis, hingga utas viral di medsos. Indra Jegel berharap, berwarnanya wajah di tangga box office membuat para pelaku industri berkaca.
“Dulu ketika horor laku, semua ikut-ikutan bikin horor. Sekarang jadi beragam (genrenya),” ia mengulas. Beragamnya genre, kata Indra Jegel, tak hanya menyehatkan industri sinema. Dampak lain, mengasah kreativitas para pelaku termasuk aktor.
“Sebagai pelaku industri film khususnya, saya bersyukur (terjadi diferensiasi di tangga box office). Artinya, kemungkinan saya untuk menyeberang ke genre lain pun jadi terbuka lebar,” komika kelahiran Binjai, 5 November 1989, menambahkan.
Catatan lain, sepanjang tahun ini film Indonesia berhasil menjual lebih dari 78 juta tiket. Ini kali pertama terjadi. Terbanyak dalam sejarah sinema Tanah Air. Indra Jegel berterima kasih kepada penonton film Indonesia. Kini, film lokal tak perlu gentar dengan barang impor.
Pencapaian ini pantas dirayakan. Namun jangan lupa, ada sejumlah catatan yang perlu ditindaklanjuti pelaku industri. Yang jadi fokus Indra Jegel salah satunya, komitmen soal jam kerja para pemain maupun kru film.
Dengan kata lain, syuting sehat. Jika pekerja seni sehat, Indra Jegel yakin sinema Indonesia pun makin sehat di masa mendatang. “Ada beberapa hal yang jadi konsen saya, jam syuting sehat misalnya. Semoga itu bisa dipegang dan jadi PR kita bersama,” Indra Jegel mengakhiri.
Terus bersinar, Indra Jegel!
Advertisement