Sukses

Parade Hujan dan Monita Tahalea Berkolaborasi Luncurkan Single Kehadiran, Keuntungan Disalurkan kepada Anak-Anak yang Membutuhkan

Pada Jumat, 20 Desember 2024, grup musik Parade Hujan merilis single baru mereka bersama Monita Tahalea yang bertajuk “Kehadiran”, memiliki nuansa pop enerjik yang kental.

Liputan6.com, Jakarta Grup musik Parade Hujan, sebuah proyek reuni antara Payung Teduh dan Pusakata, baru saja merilis single yang bertajuk “Kehadiran”. Single yang dirilis pada Jumat (20/12/2024) lalu, merupakan kolaborasi Parade Hujan bersama Monita Tahalea dengan nuansa pop enerjik yang kental dan khas.

Lagu “Kehadiran” bercerita tentang momen sakral yang menangkap peristiwa awal kelahiran atau kehidupan manusia, dengan mengeksplorasi ikatan antara seorang anak dan ibu, dengan harapan sang bayi dapat diterima dan dicintai.

Melalui perilisan lagu tersebut, Parade Hujan dan Monita Tahalea berharap dapat menginspirasi para pendengar untuk memahami dan bertanggung jawab.

Sehingga pada saatnya nanti, para pendengar bisa menjadi manusia yang peduli pada peranan masing-masing, baik sebagai anak maupun orang tua.

 

2 dari 5 halaman

Disalurkan kepada Anak-Anak yang Membutuhkan

Hasil royalti dan keuntungan dari lagu “Kehadiran” akan disalurkan kepada anak-anak yang membutuhkan, terutama bagi mereka yang telah kehilangan sosok orang tua.

Dalam memproduksi merchandise, Parade Hujan mendapat dukungan dari GKP Worldwide yang berkomitmen untuk memberikan dampak positif melalui karya seni.

3 dari 5 halaman

Awal Mula Parade Hujan

Proyek Parade Hujan merupakan pertemuan antara grup musik Payung Teduh dengan Is, sang vokalis dan gitaris yang sempat meninggalkan band. Kedua pihak akhirnya memutuskan untuk "rujuk rindu" dengan nama baru mereka, Parade Hujan.

Pertemuan mereka berawal dari permintaan David Karto (Demajors/Synchronize) yang secara langsung menawarkan Payung Teduh dan Is (Pusakata) untuk reuni di festival musik tahunan Synchronize Festival pada tahun 2022 silam.

Kerinduan inilah yang kemudian menjadi alasan kuat Is (vokal/gitar) untuk kembali bermain musik bersama Comi (bass), Cito (drum) dan Ivan (guitalele/terompet). Reuni ini sekaligus menjadi penanda bahwa kekuatan musik juga bisa merekatkan persahabatan di atas segalanya.

 

 

4 dari 5 halaman

Memiliki Makna Lebih Dalam dan Kuat

Pemilihan nama Parade Hujan yang berdasarkan pada hal di atas, memiliki makna lebih dalam dan lebih kuat secara filosofis. Hujan yang kerap dimaknai sebagai berkah, membuat Parade Hujan dapat dimaknai sebagai "parade berkah".

Lima tahun setelah kedua pihak sempat berpisah, masing-masing dari mereka tetap berkarya. Payung Teduh tanpa Is sempat merilis album Mendengar Suara pada tahun 2018. Is sendiri dengan nama panggung Pusakata, sempat merilis Dua Buku (2019) dan Mesin Waktu 2020 (2022), serta beberapa single.

Ke depannya, kedua proyek ini masing-masing akan masih berjalan, beriringan dengan Parade Hujan sebagai projek rujuk rindu mereka.

 

5 dari 5 halaman

Single Perdana Parade Hujan

Parade Hujan mengawali eksistensi di depan publik dan para penggemar dengan single perdana berjudul “Datang”. Lagu yang dominan instrumen elektrik namun masih dengan nuansa pop kental ini, dibawakan secara perdana oleh mereka di atas panggung Synchronize Fest 2023.

Lagu tersebut memiliki lantunan dan notasi vokal Is yang mengikat irama ini, menghasilkan musik Parade Hujan yang terdengar lebih baru. Tema lagu ini menyorot tentang kembalinya Comi, Cito, Ivan dengan Is serta kerinduan kedua pihak untuk kembali berkarya bersama setelah mereka sempat berpisah.

Banyak yang menyebut pertemuan kembali kedua belah pihak ini merupakan "karma" bagi kuartet Parade Hujan, lantaran sebelumnya mereka sering mengobral tema “kerinduan” melalui karya-karyanya. Alhasil, kerinduan pun tak hanya melanda para penikmat musik Indonesia termasuk para penggemar, namun juga para personel Payung Teduh dan Pusakata.

Video Terkini