Liputan6.com, Jakarta Ada perkembangan terbaru dalam kasus kematian Liam Payne yang kini ditangani penegak hukum Argentina. Dilansir dari People, Sabtu (4/1/2025), seorang waiter yang merupakan satu dari lima orang yang didakwa terkait kematian eks member One Direction telah ditangkap polisi.
Waiter bernama Braian Nahuel Paiz ini ditangkap pada 3 Januari 2025—atau empat hari setelah ia dikenakan dakwaan sebagai orang yang menjual narkoba kepada Payne. Kabar ia diciduk di luar rumahnya yang terletak di Buenos Aires, juga telah dikonfirmasi pengacaranya, Fernando Madeo Facente.
Baca Juga
Meski begitu, sang pengacara menegaskan sang klien tak bersalah atas dakwaan menjual narkoba kepada mendiang seperti yang telah dituduhkan.
Advertisement
November 2024, Braian Paiz juga menyatakan kepada media lokal Telefe Noticias hal serupa. Braian Paiz mengakui bahwa dirinya dan mendiang sempat mengonsumsi narkoba bareng.
Namun ia menegaskan tak pernah menerima uang dari pelantun “For You.” Interaksi Braian Paiz dengan Liam Payne juga sempat diungkap Facente dalam sebuah tayangan TV Argentina, El Diario de Mariana pada 20 Desember 2024.
Fans One Direction
"[Paiz dan Payne] ngobrol tentang banyak topik. Bahkan… (Paiz) adalah penggemar lama One Direction. Dia menyayangi Liam dan menghormatinya,” kata Fernando Madeo Facente.
Karena itu, kata Facente, saat Paiz mendapat kesempatan bertemu Liam Payne di restoran tempatnya bekerja, hal ini langsung ia manfaatkan.
“Mereka bertukar pesan, mengobrol panjang lebar dan lancar, membicarakan banyak topik. Bahkan pada akhirnya mereka berdiskusi untuk bertemu secara pribadi, bersenang-senang, bertemu secara akrab dan privat,” imbuhnya.
Advertisement
Lima Orang Dikenakan Dakwaan
Diberitakan sebelumnya, sekitar dua bulan setelah kematian Liam Payne, lima orang dikenakan dakwaan oleh Badan Kejaksaan Kriminal dan Pemasyarakatan Nasional Argentina.
Manajer hotel CasaSur dengan inisial GAM, resepsionis ERG, dan seorang teman Liam Payne, RLN dikenakan dakwaan pembunuhan. BBC mewartakan nama ketiganya adalah Gilda Martin, Esteban Grassi dan Roger Nores.
Kejaksaan menyatakan RLN yang merupakan “perwakilan Liam Payne,” dikenakan dakwaan karena diduga gagal memenuhi tugasnya menjaga dan membantu mendiang. Pasalnya, RLN disebut meninggalkan Liam Payne setelah mengetahui bahwa sang artis menderita berbagai kecanduan.
GAM dikenakan dakwaan karena diduga gagal mencegah Liam Payne dibawa ke kamar hotel, sesaat sebelum kematian tragisnya.
Sementara ERG didakwa melakukan pembunuhan karena diduga meminta tiga orang untuk membawa mendiang yang tidak bisa berdiri sendiri, ke kamarnya. Dalam pernyataan, saat itu Liam Payne semestinya dijaga agar tetap aman.
Ancaman Penjara hingga 15 Tahun
Sementara dua lainnya, adalah staf hotel, EDP dan waiter BNP, didakwa telah menyediakan narkoba untuk pria yang dikenal lewat One Direction tersebut. Dua orang ini diwartakan BBC bernama Ezequiel Pereyra dan Braian Paiz.
Menurut pernyataan Kejaksaan, EDP diduga menjual kokain ke Payne pada 15 Oktober dan 16 Oktober, sementara BNP menjual dua kali barang haram itu pada 14 Oktober.
Dalam pernyataan kejaksaan, RLN, GAM dan ERG diancam hukuman 1-5 tahun penjara, sementara EDP dan BNP terancam hukuman 4-15 tahun.
Advertisement