Liputan6.com, Jakarta Industri musik Indonesia punya sejumlah maestro. Salah satunya, Fariz RM yang hari ini, 5 Januari 2024, genap berusia 66 tahun. Musisi lulusan ITB ini debut di dunia musik pada 1980.
Album perdananya, Sakura langsung mencuri perhatian. Setelahnya, Fariz Rustam Munaf melahirkan banyak album legendaris yang dirujuk sebagai warisan musik untuk generasi baru.
Baca Juga
Keisha Cinantya Jadi Vokalis Baru HiVi Gantikan Neida Aleida, Sempat Kubur Mimpi Usia Jadi Ibu
6 Artis Ini Bersuara Menanggapi Pemecatan Shin Tae Yong dari Pelatih Timnas Indonesia
Drama Cinta Segitiga Musisi Britpop, Damon Albarn Vokalis Blur Bikin Justine Frischmann Tinggalkan Suede dan Vokalisnya
Sebut saja album Living in the Western World yang rilis pada 1988 dan melahirkan hit “Barcelona,” “Iman dan Godaan,” serta “Lepas Kontrol.” Fariz RM berkali kolaborasi dengan penyanyi papan atas di eranya.
Advertisement
Salah satunya, Neno Warisman lewat single “Nada Kasih” yang menembus ruang dan waktu. Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkum 6 hit Fariz RM. Generasi milenial tentu hafal dengan lagu berikut ini.
1. Sakura
Ini tipe lagu yang melodi dan liriknya langsung nyangkut di kuping sejak menit awal. Senada cinta bersemi di antara kita, menyandang anggunnya peranan jiwa asmara. Begitu ingat larik lirik ini, dengan mudah kita mendendangkan bagian selanjutnya.
Tak mungkin membahas Fariz RM tanpa menyinggung “Sakura.” Sakura masuk daftar 150 album Indonesia terbaik sepanjang masa versi Rolling Stone. Setelahnya, “Sakura” direkam ulang sejumlah penyanyi papan atas, termasuk Rossa di album Kini (2002).,
Advertisement
2. Selangkah ke Seberang
“Selangkah ke Seberang” diambil dari album berjudul sama. Sebenarnya, album ini direkam lebih dulu ketimbang Sakura. Namun, Selangkah ke Seberang dirilis hampir setahun setelah fenomena Sakura dan terbukti, ini jadi langkah yang pas.
Proses produksi album ini disokong para legenda musik Indonesia dari Chrisye, Keenan Nasution hingga Yockie Suryo Prayogo. “Selangkah ke Seberang” dirujuk banyak kritikus sebagai salah satu legacy Fariz RM untuk industri musik.
3. Barcelona
Jauh sebelum menulis hit “Selamanya Cinta” dan “Bahasa Kalbu,” Dorie Kalmas rupanya satu circle dengan Fariz RM lalu melahirkan banyak album dengan pencapaian yang sulit ditandingi generasi masa kini. Salah satu bukti autentiknya, Living in the Western World.
“Barcelona” menjelma dinamit berkekuatan setara “Sakura” dengan melodi progresif plus vokal jernih Fariz RM. Anda boleh lupa lirik berbahasa asing di lagu ini tapi pasti ingat: Peluklah diriku mesra dalam cinta, sebagai pengikat rindu, akan kukenang selalu cintaku...
Advertisement
4. Di Antara Kata
Tiga album pertama Fariz RM adalah trisula yang mengukuhkan posisinya sebagai penyanyi, penulis lagu, penata musik, sekaligus produser. Panggung Perak (1981), dirujuk sebagai salah satu album Indonesia terbaik sepanjang masa. Single perdana dari album ini, “Di Antara Kata.”
Durasi lagu ini, 7 menitan. Di era itu, belum ada medsos yang “mengatur” durasi lagu sebaiknya tiga menitan saja. Lewat “Di Antara Kata,” Fariz RM menyajikan musik yang mendahului zaman, aransemen genius, dan lirik enggak ecek-ecek.
5. Nada Kasih
Album Do Not Erase yang dilepas pada 1987 menandai kembalinya Fariz RM ke indusri musik setelah vakum empat tahun lamanya. “Nada Kasih,” menampilkan kolaborasi “maut” bersama Neno Warisman dengan harmonisasi yang sejuk di telinga hingga hati.
Pada 2000, “Nada Kasih” direkam ulang Rio Febrian dan penyanyi Malaysia, Erra Fazira, untuk album kompilasi Indohits 2 rilisan Sony Music. Rekaman ini menjadi kesempatan kedua bagi “Nada Kasih” untuk meledak lagi. Luar biasa.
Advertisement
6. Susie Bhelel
Fashionova yang dirilis Grammy Records menandai kolaborasi kesekian Dorie Kalmas dan Fariz RM. Album yang dilepas pada 1989 ini melahirkan banyak hit salah satunya, “Susie Bhelel” yang menampilkan kritik sosial dengan alur sedetail skenario film.
Susie yang masih SMP ke sekolah naik mobil BMW. Salah gaul membuatnya jadi pelacur. Ia sering dipesan om-om. Apes. Suatu hari, om yang memesan Susie adalah bapak kandungnya sendiri. “Susie Bhelel namanya, korban gemerlap kota...,” begitu Fariz RM melantun.