Sukses

6 Film Terbaik Karya Bobby Sandy, Era Gaun Pengantin Christine Hakim hingga Ketika Musim Semi Tiba

Salah satu punggawa film Indonesia, sineas Bobby Sandy meninggal dunia, 7 Januari 2025. Mari cek 6 karya terbaiknya dari era Gaun Pengantin rilisan 1974.

Liputan6.com, Jakarta Pekan ini industri film Indonesia kehilangan salah satu bakat terbaiknya, Bobby Sandy, yang berkiprah sejak era Generasi Bunga. Ia meninggal dunia dalam tidur pada usia 82 tahun, 7 Januari 2025.

Jenazah Bobby Sandy dimakamkan di TPU Pedurenan Bekasi, Jawa Barat, dalam suasana khidmat dan sederhana bersama keluarga juga sahabat. Bobby Sandy dikenal lewat banyak film keren salah satunya, Gaun Pengantin.

Gaun Pengantin yang dirilis pada 1974 mempertemukan dua diva layar perak, Christine Hakim dan Widyawati. Namanya melintasi generasi hingga ke era Meriam Bellina lewat film Cinta di Balik Noda dan Ketika Musim Semi Tiba.

Bahkan, saat film Indonesia mati suri dan menjual adegan (maaf) esek-esek, Bobby Sandy masih menyumbang box office lewat Gadis Metropolis. Laporan khas Showbiz Liputan6.com kali ini merangkai 6 film terbaik karya Bobby Sandy.

 

2 dari 7 halaman

1. Gaun Pengantin (1974)

Mustahil membahas Bobby Sandy tanpa menyinggung Gaun Pengantin yang dimodali naskah karya Narto Erawan. Film ini mengisahkan, Ira (Widyawati) berangkat ke Roma untuk belajar mode lalu bertemu Indra (Sophan Sophiaan). Hubungan keduanya lantas menghangat.

Padahal, Indra sudah dijodohkan ayahnya dengan Julia (Christine Hakim). Di tangan Bobby Sandy, Gaun Pengantin menjadi kisah cinta manis sekaligus klasik dengan ending penuh kesan. Ini menjadi film terakhir aktris Fifi Young.

 

3 dari 7 halaman

2. Mencari Cinta (1979)

Ini salah satu karya Bobby Sandy yang mendapat “pengawalan ketat” Pemerintah Orde Baru. Film ini diadaptasi dari novel Arjuna Mencari Cinta karya Yudhistira ANM Massardi. Kabarnya, penggunaan judul Arjuna Mencari Cinta dilarang Departemen Penerangan RI.

Penggunaan nama wayang sebagai nama karakter film kala itu juga dilarang dengan pertimbangan tertentu. Jadilah film ini diberi judul Mencari Cinta. Bobby Sandy merekrut Lydia Kandou dan Herman Felani sebagai bintang utama di bawah naungan Garuda Film.

 

4 dari 7 halaman

3. Cinta di Balik Noda (1984)

Terlepas dari kontroversi tak ada pemenang Film Terbaik, FFI 1984 jadi fase penting dalam kerier Meriam Bellina. Tahun itu, ia meraih Piala Citra Pemeran Utama Wanita Terbaik lewat peran Atika, remaja yang terjerat obat terlarang dalam Cinta di Balik Noda.

Lawannya kala itu enggak kaleng-kaleng: Christine Hakim (Ponirah Terpidana), Jenny Rachman (Budak Nafsu), Lydia Kandou (Untukmu Kuserahkan Segalanya), dan Soraya Perucha (Yang). Arahan Bobby Sandy terbukti mengantar Mer meriah Piala Citra pertama.

 

5 dari 7 halaman

4. Selamat Tinggal Jeanette (1988)

Mengusung tema cinta lintas benua, film ini mengisahkan Suryono (Mathias Muchus) keturunan ningrat asal Solo, yang menikahi wanita Prancis, Jeanette (Meriam Bellina). Pernikahan tanpa restu itu ambyar di tengah jalan. Jeanette akhirnya pulang ke Prancis.

Ditinggal istri, Suryono yang kesepian melampiaskan nafsu pada pembantunya, bernama Trimah (Ria Irawan). Para bintang di film ini tampil meyakinkan berkat polesan Bobby Sandy. Ria Irawan bahkan meraih Piala Citra Pemeran Pendukung Wanita Terbaik. Wow!

 

6 dari 7 halaman

5. Kulihat Cinta di Matanya (1985)

Melanjutkan kisah monumental Cinta di Balik NodaKulihat Cinta Di Matanya memotret perjuangan Atika bangkit dari kubangan narkoba. Ia berkukuh tinggal di Jakarta meski ibunda menyarankan pindah ke Yogyakarta.

Kulihat Cinta di Matanya menampilkan momen langka adu akting Meriam Bellina dengan Ikang Fawzi. Bobby Sandy menyuguhkan cerita dengan takaran emosi pas dilapisi tata musik sang maestro Billy J. Budiarjo. Menarik!

 

7 dari 7 halaman

6. Ketika Musim Semi Tiba (1986)

Awang (Rico Tampatty) menjalani pelatihan di bidang pertelevisian di Roma atas bantuan ayah Margie (Paramitha Rusady). Celakanya, Awang juga bercinta dengan Margie yang telah bertunangan. Hubungan ini ditentang orang tua Margie.

Frustrasi, Awang jatuh ke pelukan penari, Vivienne (Meriam Bellina). Saat dirilis, sejumlah adegan film ini dianggap berani hingga bikin geger. Di awal dekade 1990-an, Ketika Musim Semi Tiba masih tayang di sejumlah bioskop kelas B di daerah. Seheboh itu.

Video Terkini