Liputan6.com, Jakarta Jenazah Nurul Qomar dimakamkan di TPU Carang Pulang Kabupaten Tangerang, Banten, Kamis (9/1/2025). Dua personel 4 Sekawan yakni Eman dan Ginanjar mengantar Nurul Qomar ke tempat peristirahatan terakhir dengan derai air mata.
Sebelum meninggal dunia, Nurul Qomar ingin naik haji bareng Eman, Ginanjar, dan Derry Sudarisman. Sayang, takdir berkata lain. Nurul Qomar meninggal dunia pada Rabu (8/1/2025) akibat kanker usus yang bermetastasis.
Baca Juga
Meski Nurul Qomar meninggal dunia, kepada jurnalis, Eman menggarisbawahi para personel 4 Sekawan tetap berangkat haji mengingat ini amanat atau wasiat terakhir almarhum yang mesti dijalankan.
Advertisement
“Tetap berangkat, ini amanat dari Bapak Haji Qomar. Insyaallah kita bertiga yang akan berangkat,” Eman menyinggung wasiat sahabat, melansir dari video wawancara di kanal YouTube Intens Investigasi, Kamis (9/1/2025).
2 Kali Umrah Bareng
Eman mengenang, grup lawak 4 Sekawan sudah dua kali umrah bareng. Kenangan di Tanah Suci bersama sahabat terkasih tak akan pernah terlupakan. Ia lantas mengenang permintaan Nurul Qomar.
“Umrah bareng berempat sudah dua kali. Untuk haji ini usulan dari Mas Qomar karena kemarin Mas Qomar habis pergi haji. Diusulkan: Ayo 4 Sekawan, belum ada grup lawak yang bareng berempat pergi haji,” ujar Eman.
Advertisement
Insyaallah Haji 2025
“Alhamdulillah diterima, dan kami sudah MoU berangkat haji di 2025 insyaallah kalau Allah berkenan,” ia menyambung. Eman dan Ginanjar menerima takdir Sang Khalik bahwa Nurul Qomar berpulang tahun ini.
Eman menjelaskan, bulan ini Nurul Qomar menjalani kemoterapi kedelapan setelah kanker usus yang bermetastasis ke lever. Ia dan Ginanjar mendoakan Nurul Qomar mendapat tempat terindah di sisi Sang Khalik.
Impian Almarhum
Tak lupa mereka mendoakan keluarga Nurul Qomar diberi ketabahan. Terkait wasiat naik haji bareng, Eman dan Ginanjar berjanji akan melaksanakannya dengan sepenuh hati.
“(Naik haji bareng) impian dari almarhum dari tahun-tahun yang lalu, kepengin kami berempat berangkat,” cetus Ginanjar. “Wasiat terakhir (Mas Qomar) itu,” Eman mengakhiri.
Advertisement