Liputan6.com, Jakarta Ramadan yang sebentar lagi berakhir meninggalkan kesan mendalam bagi bintang sinetron Para Pencari Tuhan jilid 18. Salah satunya, Sandri Karamoy yang memerankan Agam. Mulanya, ia menyorot syuting di bulan suci.
Sandri Karamoy menyebut, semangat dan staminanya menyala sampai jam 2 siang di lokasi syuting sinetron SCTV. Setelahnya, memasuki jam rawan. Bahkan, saat berdialog dengan lawan main pun, suaranya mulai melirih.
“Untuk pengalaman menarik menjalani kerja di bulan puasa itu seru buatku. Cuma di jam 9 sampai jam 2 siang masih baik-baik saja. Tapi kalau sudah jam-jam rawan, jam 3, jam 4 sambil berdialog, ngucap atau memanggil Mentari saja seret,” kata Sandri Karamoy.
Advertisement
Dalam wawancara virtual dengan Showbiz Liputan6.com baru-baru ini, saking lirih dan artikulasi tak terdengar jelas, Sandri Karamoy sampai ditegur sutradara Para Pencari Tuhan jilid 18, Tito Kurnianto.
Mau Minum Dulu?
“Sampai sutradara bilang: Agam mau minum dulu? (Saya bilang) Enggak, enggak terima kasih ha ha ha tanggung, Pak. Cuma jadi hiburan sih, tapi tetap semangat. Jadi satu ibadah juga buat aku sendiri,” akunya.
Momen lain yang dikenang Sandri Karamoy yakni kekeluargaan dan sangat memperhatikan waku ibadah. Sandri Karamoy mencontohkan, saat terdengar kumandang azan Zuhur, sutradara memberi kesempatan pemain dan kru salat.
Advertisement
Azan Zuhur di Lokasi Syuting
Tak jarang, para pemain dan kru salat berjemaah. Itu sebabnya, Sandri Karamoy menyebut membintang sinetron Para Pencari Tuhan Jilid 18 tak hanya mencari uang dan popularitas tapi juga mengejar akhirat.
“Misalkan lagi azan Zuhur, kita hening sejenak. Kadang Pak Tito bilang kita break salat dulu berjemaah. Salat berjemaah sama kru juga. Aku lihat wah senang banget di mana ini momen pertama saya bekerja dan berkarya,” Sandri Karamoy menyambung.
Ritme kerja di lokasi syuting Para Pencari Tuhan Jilid 18 membuat pola pikirnya berubah. Sandri Karamoy mencontohkan saat mengeksekusi adegan dialog dengan Mentari yang diperankan Naimma Aljufri.
Dialog Agam dan Mentari
“Ditambah, banyak dialog Agam ketika Mentari bertanya bagaimana caranya dekat sama Allah? Terus, Agam menjawab, mudah, lakukan segala sesuatu karena Allah. Di situ aku mencoba memahami dialog tersebut,” ujarnya.
Setelah pulang syuting, Sandri Karamoy riset sendiri tentang makna kalimat tersebut. Ia menemukan bahwa ketika kita melakukan segala sesuatu karena manusia, mengharapkan pujian atau imbalan segala macam, pasti akan kecewa.
“Tapi ketika kita mengharap kepada Allah, kita enggak bakal kecewa karena kita melakukannya ikhlas dan tak mengharapkan apa-apa,” Sandri Karamoy mengakhiri seraya berterima kasih dipercaya memerankan tokoh Agam.
Advertisement
Baca Juga