Maestro biola Indonesia Idris Sardi merayakan ulang tahunnya yang ke-75 di Fadli Zon Library, Jakarta, Jumat (7/6/2013). Pada acara itu, Fadli Zon yang juga Wakil Ketua Partai Gerindra, ditodong untuk menyanyikan beberapa lagu yang disodorkan oleh Idris Sardi.
"Ini benar-benar kejutan dan tanpa persiapan. Tapi jangan tertawa ya," ucap Fadli Zon yang tahun lalu menulis biografi Idris Sardi, seperti dilansir Antara.
Lantas, meluncurlah sejumlah lagu seperti Ayah, Selendang Sutra, dan Pantang Mundur, diiringi gesekan biola sang maestro.
Selain itu, Fadli yang lulusan Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia ditantang menyanyikan lagu berbahasa Rusia, Katyush. Lagu ini menceritakan perempuan yang ditinggal kekasihnya berperang di medan tempur.
Fadli Zon mengatakan ia sangat mengagumi Idris Sardi yang menjadi maestro biola Indonesia. Ia pun merasa bangga bisa bernyanyi diiringi sang maestro.
Untuk itulah pada tahun lalu, imbuh Fadli, ia menulis sendiri buku biografi Idris Sardi. "Ini buku satu-satunya tentang dia," ujar Fadli Zon.
Pada acara tersebut Fadli juga meluncurkan buku kumpulan puisinya berjudul Dream I Kept, yang merupakan terjemahan dari bukunya Mimpi-mimpi yang Kupelihara. Namun peluncuran buku itu tidak ada kaitannya dengan ulang tahun Idris Sardi.
Buku itu merupakah kumpulan puisinya sejak berumur 12-20 tahun. "Rumah saya pernah kebakaran dan banyak puisi yang ikut terbakar. Untuk itu agar tidak hilang maka dikumpulkan menjadi buku," pungkas Fadli Zon.(Ans)
"Ini benar-benar kejutan dan tanpa persiapan. Tapi jangan tertawa ya," ucap Fadli Zon yang tahun lalu menulis biografi Idris Sardi, seperti dilansir Antara.
Lantas, meluncurlah sejumlah lagu seperti Ayah, Selendang Sutra, dan Pantang Mundur, diiringi gesekan biola sang maestro.
Selain itu, Fadli yang lulusan Program Studi Rusia, Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya, Universitas Indonesia ditantang menyanyikan lagu berbahasa Rusia, Katyush. Lagu ini menceritakan perempuan yang ditinggal kekasihnya berperang di medan tempur.
Fadli Zon mengatakan ia sangat mengagumi Idris Sardi yang menjadi maestro biola Indonesia. Ia pun merasa bangga bisa bernyanyi diiringi sang maestro.
Untuk itulah pada tahun lalu, imbuh Fadli, ia menulis sendiri buku biografi Idris Sardi. "Ini buku satu-satunya tentang dia," ujar Fadli Zon.
Pada acara tersebut Fadli juga meluncurkan buku kumpulan puisinya berjudul Dream I Kept, yang merupakan terjemahan dari bukunya Mimpi-mimpi yang Kupelihara. Namun peluncuran buku itu tidak ada kaitannya dengan ulang tahun Idris Sardi.
Buku itu merupakah kumpulan puisinya sejak berumur 12-20 tahun. "Rumah saya pernah kebakaran dan banyak puisi yang ikut terbakar. Untuk itu agar tidak hilang maka dikumpulkan menjadi buku," pungkas Fadli Zon.(Ans)