Sukses

David Benoit Jatuh Cinta dengan Gamelan

Sebagai seorang komposer, David Benoit terbiasa mendengarkan beragam jenis musik untuk dijadikan referensi dalam menelurkan karya.

Sebagai seorang komposer, David Benoit terbiasa mendengarkan beragam jenis musik untuk dijadikan referensi dalam menelurkan karya. Dalam kunjungannya ke Pulau Dewata, Bali, musisi berusia 59 tahun ini dibuat terkagum-kagum oleh salah satu alunan musik tradisional Indonesia.

"Pertama kali ke Bali, saya langsung dengar gamelan. Sebuah instrument musik yang menurut saya luar biasa. Saya harus akui, gamelan merupakan instrumen musik yang bagus," ucap Benoit saat ditemui di Intercontinental Hotel, Jimbaran, Bali, Jumat (5/7/2013) malam.

Musisi kelahiran California, AS, 18 Agustus 1953 tersebut juga tertarik untuk mempelajari gamelan secara menyeluruh. "Basic saya adalah konduktor dan komposer. Saya bisa memainkan banyak instrument musik yang nantinya saya kolaborasikan pada musik jazz," terang musisi yang pernah merajai tangga lagu Billboard lewat hitsnya berjudul Waiting For Spring.

Tak cuma tertarik mempelajari gamelan, Benoit juga berkeinginan untuk berkolaborasi dengan musisi lokal di Pulau Dewata yang dianggapnya sangat berbakat dan potensial dalam bermusik.

"Saya harap bisa bekerjasama dengan musisi asal Bali. Saya tertarik sekali untuk tampil bersama talenta dan bakat yang luar biasa di Indonesia. I just love it all," pungkasnya.(Gie/Mer)