Salah seorang ikon musik Britpop era 1980an, pastinya mengenal Morrissey, mantan vokalis band The Smiths yang pernah tenar melalui lagu berjudul How Soon is Now. Dilansir dari NME (5 Juli 2013), pentolan band Inggris yang sekarang menjadi penyanyi solo ini, mengaku pernah nyaris meninggal pada awal tahun ini.
Menurut pengakuannya, ia sempat dipaksa untuk membatalkan banyak konser pada Januari 2013 karena masalah kesehatan. Pada saat itu, ia menderita pendarahan di lambung, pneumonia ganda dan kondisi buruk tenggorokan yang disebut Barrett's oesophagus.
Dalam sebuah wawancara, Morrissey menyatakan, "Sangat buruk sekali. Saya bermain pada Januari di Ohio dan sangat sempurna, tetapi pada malam selanjutnya di dalam hotel, saya pingsan. Saya hilang kesadaran, dan saat tersadar, saya sudah bersimbah darah hitam dan tidak tahu apa itu."
Ia juga sempat menolak transfusi darah dan akhirnya menyelenggarakan pertunjukan di Amerika Serikat. Namun, pada saat tiba di Meksiko, dokter pribadinya menyuruh dirinya berhenti.
Pelarangan tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Morrissey, sang dokter memperingatkan dirinya bahwa beberapa minggu sebelumnya, ia hampir meninggal. Dokter pun memojokkan Morrissey dengan berkata kalau ia terus melakukannya, itu sama saja dengan bunuh diri.
Namun, menurut Morrissey, kematian bukanlah salah satu hal yang membuatnya cemas. Justru ia lebih memilih untuk meninggal di atas panggung daripada di atas sofa tempat duduknya.
Morrissey berkarier pertama kali sebagai penyanyi solo melalui album berjudul Viva Hate yang rilis pada 1988 silam. Lagu The More You Ignore Me, the Closer I Get pada 1994, sempat membantu karier ke depannya sebagai penyanyi solo.(Rul)
Menurut pengakuannya, ia sempat dipaksa untuk membatalkan banyak konser pada Januari 2013 karena masalah kesehatan. Pada saat itu, ia menderita pendarahan di lambung, pneumonia ganda dan kondisi buruk tenggorokan yang disebut Barrett's oesophagus.
Dalam sebuah wawancara, Morrissey menyatakan, "Sangat buruk sekali. Saya bermain pada Januari di Ohio dan sangat sempurna, tetapi pada malam selanjutnya di dalam hotel, saya pingsan. Saya hilang kesadaran, dan saat tersadar, saya sudah bersimbah darah hitam dan tidak tahu apa itu."
Ia juga sempat menolak transfusi darah dan akhirnya menyelenggarakan pertunjukan di Amerika Serikat. Namun, pada saat tiba di Meksiko, dokter pribadinya menyuruh dirinya berhenti.
Pelarangan tersebut bukan tanpa alasan. Menurut Morrissey, sang dokter memperingatkan dirinya bahwa beberapa minggu sebelumnya, ia hampir meninggal. Dokter pun memojokkan Morrissey dengan berkata kalau ia terus melakukannya, itu sama saja dengan bunuh diri.
Namun, menurut Morrissey, kematian bukanlah salah satu hal yang membuatnya cemas. Justru ia lebih memilih untuk meninggal di atas panggung daripada di atas sofa tempat duduknya.
Morrissey berkarier pertama kali sebagai penyanyi solo melalui album berjudul Viva Hate yang rilis pada 1988 silam. Lagu The More You Ignore Me, the Closer I Get pada 1994, sempat membantu karier ke depannya sebagai penyanyi solo.(Rul)