Sebelum menghembuskan napas terakhir, aktor senior Herman Ngantuk diketahui menderita penyakit stroke akut. Ia sempat dirawat bersama istrinya, Fatona, yang mengalami pembengkakan pada jantungnya.
Hal tersebut dibenarkan sahabat Herman, Hari Patakaki, yang mengetahui ihwal kronologi penyakit stroke yang diderita aktor yang mengembangkan bakat aktingnya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu.
"Memang sakit strokenya sudah lama. Dia (Herman) juga sempat keluar masuk rumah sakit," beber Hari kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (13/7/2013).
Menurut Hari, kondisi aktor yang wafat di usia 63 tahun sangat memprihatinkan saat menjalani perawatan akibat penyakit stroke yang sudah sembilan tahun dideritanya. "Terakhir saya jenguk, kondisinya sudah lumpuh. Badannya tidak bisa digerakkan, ngomong juga susah sekali," Hary menuturkan.
Pada akhirnya, pria yang terlahir dengan nama Soeherman ini pun harus menyerah dengan penyakitnya itu. Sabtu (13/7/2013), Herman menghembuskan nafas terakhir di saat umat Muslim tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan. (Fei)
Hal tersebut dibenarkan sahabat Herman, Hari Patakaki, yang mengetahui ihwal kronologi penyakit stroke yang diderita aktor yang mengembangkan bakat aktingnya di Institut Kesenian Jakarta (IKJ) itu.
"Memang sakit strokenya sudah lama. Dia (Herman) juga sempat keluar masuk rumah sakit," beber Hari kepada Liputan6.com di Jakarta, Sabtu (13/7/2013).
Menurut Hari, kondisi aktor yang wafat di usia 63 tahun sangat memprihatinkan saat menjalani perawatan akibat penyakit stroke yang sudah sembilan tahun dideritanya. "Terakhir saya jenguk, kondisinya sudah lumpuh. Badannya tidak bisa digerakkan, ngomong juga susah sekali," Hary menuturkan.
Pada akhirnya, pria yang terlahir dengan nama Soeherman ini pun harus menyerah dengan penyakitnya itu. Sabtu (13/7/2013), Herman menghembuskan nafas terakhir di saat umat Muslim tengah menjalankan ibadah puasa Ramadan. (Fei)