Sukses

6 Film Horor Jepang yang Tak Tergantikan oleh Remake Hollywood

Film-film horor Jepang yang sempat sukses, menjadi sasaran utama Hollywood untuk dibuatkan remake atau versi barunya.

Film adaptasi atau remake memang selalu menghiasi dunia perfilman di seluruh dunia. Pihak Hollywood di Amerika Serikat selaku pemegang pasar film terbesar di dunia, selalu memiliki sineas yang bisa menembus ide baru agar film-film yang sudah ada dibuatkan lagi. Salah satu negeri dengan sineas terbanyak, yaitu Jepang pun tak luput dari sasaran Hollywood.

Banyak yang lebih mengenal dunia perfilman Jepang melalui genre horor dengan konsep yang spektakuler dan berkarakter dibandingkan negara-negara lain. Karya-karya menyeramkan dari sineas Jepang pun menginspirasi banyak sineas di negara-negara Asia lainnya.

Dari sekian banyak film yang sudah dipasarkan oleh pihak distributor Jepang, terdapat 6 judul yang tak luput dari mata jeli Hollywood untuk dibuatkan versi barunya. Apa saja film-film yang sudah ada itu? Simak judul-judul berikut ini.

The Ring
Siapa yang tak kenal Sadako, hantu wanita berambut panjang yang tiba-tiba keluar dari sumur lalu menembus layar televisi saat seseorang menyalakan sebuah video tape misterius? Sosok yang hanya ada di dalam film berjudul Ring itu, kini telah menjadi legenda dan telah sukses membuat mata penonton terpejam saat melihatnya. Berasal dari Negeri Sakura, film Ring diremake ke ranah Hollywood dengan judul The Ring.

Awalnya, Ring berasal dari adaptasi novel karangan Kouji Suzuki dengan judul sama, dan filmnya dirilis pertama kali di Jepang pada 1998 silam. Versi Jepangnya bercerita mengenai orang-orang yang tewas setelah melihat video misterius yang menampakkan sosok wanita seram berambut panjang. Sedangkan untuk versi Hollywood, mengisahkan tentang seorang jurnalis wanita yang harus memecahkan misteri sebuah video penyebab kematian beberapa orang dalam satu minggu. Beda dengan versi aslinya yang tidak ingin telalu fokus pada satu karakter sehingga terasa lebih mengerikan.

The Grudge (Ju-on)
Masih ingat dengan sosok bernama Toshio? Wujud anak kecil yang membuat penonton merinding itu memang hanya ada di film Ju-on yang rilis pertama kali di Jepang pada 2000 silam melalui format video. Takashi Shimizu adalah sosok yang menjadi sutradara sekaligus penulis naskahnya. Barulah pada 2002, versi layar lebarnya mulai ditancapkan di bioskop seluruh Jepang.

Di dalam film, tak hanya Toshio yang membuat kita merasa ngeri, namun hantu Kayako pun cukup membuat para penonton menjerit. Pada 2004, adaptasi Hollywood dari Ju-on dibuat dalam versi penulis naskah Stephen Susco namun masih dengan arahan dari Takashi Shimizu. Berjudul The Grudge, Sarah Michelle Gellar ditunjuk menjadi tokoh utamanya dimana ia bermain sebagai seorang pelajar dari luar yang menjadi pengasuh karena ingin mendapat kredit tambahan. Berbeda dengan versi aslinya dimana tokoh wanita utamanya adalah seorang yang benar-benar menjadi pekerja sosial.

Dark Water (Honogurai Mizu no Soko Kara)
Film menegangkan dengan tokoh utama ibu dan anak di dalam sebuah apartemen ini, memang cukup menarik perhatian para penggemar horor di Jepang. Dark Water menyajikan unsur horor dimana air menjadi sesuatu yang mengerikan. Versi remake Hollywod dari Dark Water dimainkan oleh Jennifer Connelly dalam konsep yang berbeda, dimana tokoh utamanya sempat berseteru dengan mantan suami. Konsep tersebut sangatlah berbeda dari versi aslinya dimana tokoh utama tidak pernah diperlihatkan berseteru dengan suaminya.

Pulse (Kairo)
Diadaptasi dari novel berjudul sama, Kairo atau yang juga diberi judul Pulse menyuguhkan horor yang tidak lazim pada jamannya, yaitu hantu yang tinggal di dalam internet. Versi asli Pulse diarahkan oleh sutradara Kiyoshi Kurosawa dan sempat mendapat tempat di Festival Film Cannes 2001. Versi Hollywood dari Pulse dibintangi oleh Kristen Bell dengan arahan Jim Sonzero dan dirilis pada 2006 silam. Namun sayangnya, film ini kurang mendapat tanggapan yang baik dari para pengamat karena dianggap kurang bisa mewakili emosi dari film aslinya dan hanya menambahkan efek visual serta beberapa unsur horor yang klise.

One Missed Call (Chakushin Ari)
Bertemakan hantu di dalam ponsel, One Missed Call sempat menjadi salah satu legenda horor terbaik di Jepang pada awal 2000 setelah Ring dan Ju-on. Pertama kali, film ini dirilis pada 2003 silam dengan arahan salah satu sutradara ternama di Jepang, Takashi Miike. Bunyi ringtone yang menyeramkan sempat menjadi trend pada masanya.

One Missed Call dibuat versi remake oleh Hollywood pada 2008 dengan Shannyn Sossamon sebagai bintang utamanya. Malang bagi para pembuat film, remake dari hantu ponsel ini tidak pernah ditanggapi secara baik oleh penonton maupun para pengamat. Dikarenakan, film ini hanya menampilkan adegan hambar dan kejutan yang sangat usang dengan meminjam beberapa unsur dari film-film horor lain seperti The Grudge, Final Destination, The Ring, The Echo, The Eye, Dark Water, Shutter, The Uninvited dan Pulse. Sehingga, bisa dibilang One Missed Call adalah remake horor Jepang paling gagal yang pernah dibuat oleh Hollywood.

Premonition (Yogen)
Film arahan Norio Tsuruta yang dirilis pada 2004 ini, diambil dari manga berjudul Kyoufu Shinbun (Newspaper of Terror) karangan Jiro Tsunoda. Premonition berkisah mengenai seorang pria dan istrinya yang mendapat suatu peringatan di masa depan melalui surat kabar. Awalnya mereka tak peduli, namun setelah sang anak tewas, mereka pun baru mempercayainya.

Dalam versi Hollywood, Sandra Bullock berperan sebagai ibu dengan dua orang anak yang didampingi oleh tokoh suami yang diperankan oleh Julian McMahon. Berbeda dengan versi Jepang, adegan pengantar dalam versi Hollywood tidak setragis seperti yang ada dalam film aslinya itu. Sambutan kurang baik juga datang pada film ini yang dianggap terlalu berlebihan dalam menampilkan adegan kilas balik. Bahkan, unsur kejutannya dianggap terlalu ingin mengikuti gaya dalam film-film lain seperti Memento, The Sixth Sense, dan Groundhog Day.(Rul)