Pencipta karakter Harry Potter, JK Rowling mendonasikan dana amal yang diberikan perusahaan Russells terkait pembocoran identitas samarannya saat menulis novel detektif. Ini merupakan putusan hasil persidangan pada Kamis pekan lalu.
Rowling membawa masalah ini ke meja hijau atas tindakan mitra di perusahaan Russells dan rekannya setelah identitasnya sebagai penulis The Cuckoo's Calling bocor pada pertengahan Juli lalu. Ia menulis novel fiksi kriminal itu dengan nama pena Robert Galbraith.
Dengan begitu, Russells akan memberikan sumbangan yang tidak disebutkan jumlahnya itu kepada ABF The Soldier’s Charity. Russells juga telah meminta maaf secara terbuka atas pembocoran informasi yang dilakukan oleh salah satu rekanan yaitu Christ Gossage kepada teman baik istrinya Judith Callegari lewat Twitter.
"Penggugat marah dan stres karena kerahasiaannya dikhianati dan hal ini memunculkan spekulasi besar bahwa kebocoran ini memang disengaja," demikian salah satu bunyi dokumen pengadilan yang dikutip situs Reuters, (31/7).
Baca Juga
Sebelum pengungkapan identitas itu, novel tersebut telah terjual 1.500 kopi. Jumlahnya langsung melonjak menjadi nomor satu di toko online Amazon.co.uk sehingga menjadi bestseller setelah terungkapnya identitas penulisnya. Saat ini posisi novel itu menjadi nomor dua paling laku. Menurut penerbitnya, Little Brown, novel tersebut kini tengah dicetak ulang.
Cerita di The Cuckoo's Calling bergulir ketika Strike menyelidiki kematian seorang model di Mayfair -- sebuah distrik di London. Novel tersebut telah terjual sebanyak 1.500 kopi. Tetapi, begitu mencuat Rowling sebagai penulis aslinya, novel itu langsung naik menjadi bestseller. Di situs amazon.co.uk Minggu (14/7/2013), buku itu menjadi terlaris ke-3 dan masuk jajaran 100 besar sehari sebelumnya.
Menurut The Sunday Times, JK Rowling telah menyiapkan edisi kedua Cormoran Strike dan akan terbit tahun depan. Setelah menulis Harry Potter, dirinya telah menerbitkan novel dewasa pertamanya tahun lalu, The Casual Vacancy.(Asw)
Advertisement