Sukses

Pertahankan Tradisi Kejawen, Apa Alasan Roro Fitria?

Meski tinggal di zaman yang serba canggih, Roro Fitria masih bertahan dengan tradisi Kejawen. Ternyata ia punya alasan sendiri untuk itu.

Meski tinggal di zaman yang serba canggih, Roro Fitria masih bertahan dengan tradisi Kejawen. Ternyata ia punya alasan sendiri untuk itu.

Roro Fitria masih melakukan berbagai ritual Kejawen. Seperti puasa ngapit weton, puasa mutih dan berbagai ritual Kejawen lainnya yang tak pernah ia tinggalkan. [Baca: Hidup di Era Digital, Roro Fitria Pertahankan Tradisi Kejawen]

Ada beberapa alasan yang membuatnya tetap melakukan berbagai ritual Kejawen tersebut. "Sejak kecil aku besar dan diajarkan budaya Jawa yang sangat kental oleh keluargaku," kata Roro Fitria via Blackberry Messenger (BBM), Senin (12/8/2013).

Selain diajarkan oleh keluarga, semua itu memang dilakukan Roro Fitria atas kesadarannya sendiri. "Semua itu memang dari kesadaran dan hati aku sendiri. Aku sangat menyukai budaya Jawa dengan segala tradisi dan ritualnya," ungkap Roro Fitria yang lahir di Yogyakarta, 29 Desember 1987.

Roro Fitria tak setuju kalau apa yang dilakukannya disebut musyrik. "Tolong digarisbawahi, budaya berbeda dengan musyrik," tegasnya.

Jadi segala ritual tradisi yang dilakukan Roro Fitria merupakan salah satu bentuk untuk melestarikan budaya Jawa. "Aku hanya ingin melestarikan budaya leluhur asli aku sendiri, sehingga tidak hilang dimakan kemajuan zaman" jelasnya.

Keinginan mempertahankan budaya leluhur ini semakin mantap dilakukannya, setelah melihat kenyataan pahit yang terjadi. "Kenyataannya sangat sedikit, bahkan jarang sekali kaum muda, terutama dari kalangan artis yang masih intens memelihara tradisi budayanya," tutur Roro Fitria.

Roro Fitria pun berjanji akan terus mempertahankan tradisi budaya Jawa. "Insyaallah akan terus melestarikannya hingga ke anak, cucu dan cicit. Sehingga keturunanku kelak tidak akan kehilangan jati diri, asal-usul, darimana dan dimana leluhurnya berada di muka bumi ini," tegasnya.(Rom)

Video Terkini