Sukses

Penampilan Pertama Paris Jackson Setelah Mencoba Bunuh Diri

Untuk pertamakalinya setelah mencoba bunuh diri, foto Paris Jackson akhirnya muncul. Paris terlihat lebih segar dengan rambut pendeknya.

Untuk pertamakalinya setelah mencoba bunuh diri, foto Paris Jackson akhirnya muncul. Paris terlihat lebih segar dengan rambut pendeknya yang kini berwarna pirang.

Paris Jackson sempat membuat heboh karena mencoba bunuh diri dengan mengiris pergelangan tangannya dengan pisau di kamarnya pada 5 Juni lalu. Paris depresi lantaran mengetahui bahwa Michael Jackson bukanlah ayah biologisnya.

Setelah mencoba bunuh diri, Paris kemudian dikirim ke sebuah sekolah khusus untuk anak-anak depresi yang dirahasiakan lokasinya.

Dalam foto terbaru yang diambil pada 18 Juli lalu dan dirilis Radaronline, Paris terlihat sangat ceria dengan rambut pendek yang berwarna pirang kemerahan, ketika menghadiri acara lulusan teman-teman sekolahnya yang telah melalui perjuangan yang sama dengan Paris.

"Paris mempunyai spirit yang tinggi," kata seorang siswa di sekolah tersebut. Di sekolah itu, Paris mempunyai nama samaran yang disebut Frankie. Ia juga memakain gelang tangan untuk menutupi luka bekas irisan pisau di pergelangan tangannya.

Tentunya bukan rambut Paris saja yang berubah, dengan sekolah yang memiliki suasana pedesaan dan pegunungan yang indah, Paris coba menata kembali hidupnya untuk kemduian bisa kembali ke kehidupan normal.

"Paris ingin datang ke sekolah tanpa gembar-gembor, jadi dia memutuskan untuk mengubah namanya menjadi Frankie. Dia juga mengecat rambutnya. Beberapa siswa masih tahu siapa dia, tapi secara keseluruhan, dia hanya seorang gadis lain dari Los Angeles bernama Frankie. Dalam banyak hal, ini adalah kehidupan baru untuk Paris," kata seorang sumber.

Di sekolah tersebut, Paris harus mengeluarkan US$ 14.000 setiap bulan. Namun hal itu sepertinya setimpal dengan apa yang didapatkan Paris di sekolah itu. Selain berlokasi di sebuah pedesaan dan pegunungan yang indah, sekolah itu juga khusus untuk remaja putri dan selalu diawasi oleh orangtua asuh.

Di sekolah itu, Paris juga bebas dari internet dan media sosial. Karena sang nenek, Katherine yakin, bila masih ada internet bersama Paris, bisa diyakini Paris akan kambuh karena akan mendapat ejekan yang kejam dari teman-temannya.
Video Terkini