Masa lalu para personel Slank yang dekat dengan narkoba bukan lagi menjadi rahasia umum. Namun, bagaimana bila cerita nyata itu diangkat ke layar lebar? Lewat bendera Starvision, film dengan judul Slank The Movie-Ga Ada Matinya akan mulai diproduksi.
"Slank dikenal sebagai grup band panggung. Di film ini akan masuk wilayah pribadi. Film berdasarkan based on true story," kata Chand Parwes Servia dari Starvision, dalam jumpa pers di markas Slank, Potlot, Kawasan Duren tiga, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2013)
Menurut sang sutradara film, Fajar, cerita film diangkat pada periode ketika Slank baru bangkit dari keterpurukan akibat narkoba. Seperti diketahui, Kaka dan BimBim, personel terakhir Slank di tahun 1996, sulit melepaskan ketergantungan dari narkoba.
Namun, semangat bermusik Kaka dan BimBim kembali menggelora pada akhir 1996. Keinginan mereka untuk sehat tanpa narkoba semakin kuat setelah Abdee, Ridho, dan Ivan yang masuk memperkuat Slank benar-benar bersih dari narkoba. Puncaknya, mereka merilis album Tujuh sebagai tanda semangat baru pada Januari 1997.
"Periode yang diambil adalah di mana Bunda Ivet (ibu dari BimBim) jadi manajer dan kemudian Mas Abdee, Ridho, dan Ivan Masuk," ujar Fajar.
Mewakili Slank, Ivan berharap film ini bisa menjadi inspirasi bagi siapapun, terutama orangtua yang anaknya sebagai korban narkoba. "Ini semacam treatmen terhadap anak yang kena narkoba. Panduan bagi panti rehabilitasi," ucapnya.
Adapun pemain filmnya, Starvision menggandeng beberapa artis seperti Adipati Dolken dan Ricky Harun. Para personel Slank juga ikut bermain tapi bukan memainkan karakter aslinya. "Dan untuk syutingnya mulai 28 Agustus, rilis akhir 2013," ujar Parwes. (Fei)
"Slank dikenal sebagai grup band panggung. Di film ini akan masuk wilayah pribadi. Film berdasarkan based on true story," kata Chand Parwes Servia dari Starvision, dalam jumpa pers di markas Slank, Potlot, Kawasan Duren tiga, Jakarta Selatan, Selasa (27/8/2013)
Menurut sang sutradara film, Fajar, cerita film diangkat pada periode ketika Slank baru bangkit dari keterpurukan akibat narkoba. Seperti diketahui, Kaka dan BimBim, personel terakhir Slank di tahun 1996, sulit melepaskan ketergantungan dari narkoba.
Namun, semangat bermusik Kaka dan BimBim kembali menggelora pada akhir 1996. Keinginan mereka untuk sehat tanpa narkoba semakin kuat setelah Abdee, Ridho, dan Ivan yang masuk memperkuat Slank benar-benar bersih dari narkoba. Puncaknya, mereka merilis album Tujuh sebagai tanda semangat baru pada Januari 1997.
"Periode yang diambil adalah di mana Bunda Ivet (ibu dari BimBim) jadi manajer dan kemudian Mas Abdee, Ridho, dan Ivan Masuk," ujar Fajar.
Mewakili Slank, Ivan berharap film ini bisa menjadi inspirasi bagi siapapun, terutama orangtua yang anaknya sebagai korban narkoba. "Ini semacam treatmen terhadap anak yang kena narkoba. Panduan bagi panti rehabilitasi," ucapnya.
Adapun pemain filmnya, Starvision menggandeng beberapa artis seperti Adipati Dolken dan Ricky Harun. Para personel Slank juga ikut bermain tapi bukan memainkan karakter aslinya. "Dan untuk syutingnya mulai 28 Agustus, rilis akhir 2013," ujar Parwes. (Fei)