Bukan hanya menghadirkan program acara yang spesial untuk pemirsa setia, SCTV juga memperhatikan kenyamanan kontestan yang mengikuti acara Top Chef Indonesia. Salah satunya dengan menjamin bahwa dalam acara tersebut tidak ada drama atau adegan seperti memberi tahu peserta sampai memarahi atau mengejek, dan juga tidak ada challenge atau tantangan yang dilebih-lebihkan.
"Mereka akan menjadi diri mereka sendiri. Kami (SCTV) tidak meminta mereka marah-marah, tapi itu asli dari kepribadian mereka di dapur waktu memasak," kata Ubay, General manager SCTV dalam konferensi pers di Senayan, Jakarta Pusat, Selasa (3/9/2013).
Chef yang berasal dari luar negeri tersebut memang dinilai sangat kocak dan ramah. Mereka adalah chef Will Merick dan Chris Salans. Kedua lelaki yang sudah cukup mengerti Bahasa Indonesia ini terlihat sangat kompak dan antusias, sedang dari dalam negeri adalah chef Henry Bloem.
"Chef Henry ini terkenal galak katanya, tapi kalau makanannya enak pasti dia akan memuji luar biasa," tambah Ubay.
Tak hanya itu, Harsiwi Achmad Direktur Program dan Produksi SCTV juga membenarkan bahwa tak ada hal yang dilebih-lebihkan di sini. Semua hal yang ditayangkan adalah peristiwa yang terjadi saat itu. Maka ia mengingatkan lagi bahwa acara ini bukanlah sebuah ajang yang bisa dianggap enteng, butuh usaha dan kemauan keras untuk melampauinya.
"Top Chef Indonesia tidak akan membuat challenge yang didramatisir, ini semua asli diambil saat itu juga. Sehingga  sangat berat dan profesional," katanya. (fei)