Ada yang berbeda dengan Charles Bonar Sirait. Ketika menghadiri diskusi politik di Media Center KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (4/9/2013), penampilan pembawa acara Tak Tik Bom ini sontak menyedot perhatian banyak orang.
Pasalnya, artis kelahiran 19 Maret 1971 ini tampil nyeleneh dengan menggunakan peci dan baju koko, yang lekat sebagai atribut muslim. Padahal, Charles merupakan pemeluk agama Kristen. Lantas bagaimana komentar Charles?
"Saya lagi coba pakai peci cocok apa nggak. Peci kan atribut nasionalis ya, Bung Karno kan pakai peci. Eh tapi banyak yang bilang 'Bang Charles cocok juga pakai peci'," ujar Charles Bonar Sirait.
Keinginan Charles meniru Presiden RI pertama ini bukan tanpa alasan. Dirinya mengaku punya sifat nasionalis yang tinggi seperti Soekarno. Bahkan untuk mewujudkan keinginannya itu, Charles memutuskan untuk terjun sebagai politikus dari Partai Golkar.
"Saya pergi ke Partai Golkar, kami ingin menjadi warna, jangan hanya menjadi orang pasif. Setiap orang bisa jadi anggota DPR tapi belum tentu bisa menjadi politisi," ucapnya percaya diri.
Presenter 42 tahun ini juga menolak jika langkahnya pindah haluan menjadi politikus itu lantaran sudah tak laku lagi di dunia entertain.
"Anggota DPR itu bukan persoalan main-main, bukan karena panggung entertain sudah tidak berkilau lagi. Kami tunjukkan selebritis itu juga bisa bermakna," tuntasnya.(Ras/Mer)
Pasalnya, artis kelahiran 19 Maret 1971 ini tampil nyeleneh dengan menggunakan peci dan baju koko, yang lekat sebagai atribut muslim. Padahal, Charles merupakan pemeluk agama Kristen. Lantas bagaimana komentar Charles?
"Saya lagi coba pakai peci cocok apa nggak. Peci kan atribut nasionalis ya, Bung Karno kan pakai peci. Eh tapi banyak yang bilang 'Bang Charles cocok juga pakai peci'," ujar Charles Bonar Sirait.
Keinginan Charles meniru Presiden RI pertama ini bukan tanpa alasan. Dirinya mengaku punya sifat nasionalis yang tinggi seperti Soekarno. Bahkan untuk mewujudkan keinginannya itu, Charles memutuskan untuk terjun sebagai politikus dari Partai Golkar.
"Saya pergi ke Partai Golkar, kami ingin menjadi warna, jangan hanya menjadi orang pasif. Setiap orang bisa jadi anggota DPR tapi belum tentu bisa menjadi politisi," ucapnya percaya diri.
Presenter 42 tahun ini juga menolak jika langkahnya pindah haluan menjadi politikus itu lantaran sudah tak laku lagi di dunia entertain.
"Anggota DPR itu bukan persoalan main-main, bukan karena panggung entertain sudah tidak berkilau lagi. Kami tunjukkan selebritis itu juga bisa bermakna," tuntasnya.(Ras/Mer)