Sukses

4 Peninggalan Almarhum Fachrul Rozy

Satu lagi anak bangsa yang memiliki talenta berharga pergi untuk selamanya. Fachrul Rozy meninggal setelah berjuang melawan tumor.

Satu lagi anak bangsa yang memiliki talenta berharga pergi untuk selamanya. Dia adalah Fachrul Rozy. Aktor dan sutradara yang memulai kariernya pada pertengahan era 70-an ini meninggal Jumat (13/9/2013) sekitar pukul 04.20 WIB setelah berjuang melawan tumor yang menggerogoti tubuhnya. Ini empat fakta tentang almarhum Fachrul Rozy:

1. Penerus jejak
Sebelum mengembuskan napas terakhir, almarhum sempat meminta kepada putra sulungnya, Kevin untuk meneruskan cita-citanya di dunia hiburan. Keinginan sang ayah disambut baik Kevin. Dirinya juga sangat mencintai dunia seni peran. Ia bahkan bertekad untuk melampaui kesuksesan sang ayah. "Papa mau aku jadi penulis, aktor sekaligus jadi sutradara muda."

2. Kesuksesan
Kesuksesan diraih melalui film Harmonikaku dengan masuk nominasi Festival Film Indonesia 1980 dan memperoleh Piala Mitra pada Festival Film Asia (Pasifik) 1980. Pada 1997, ia meraih penghargaan penulis skenario terbaik pada Festival Sinetron Indonesia dalam sinetron Mat Angin.

3. Semangat tinggi
Meskipun digerayangi tumor, namun semangat almarhum untuk terus berkarya tak pernah padam. Dibantu sahabatnya Bani, ia coba menuangkan tema cerita yang akan diusungnya untuk pembuatan sinetron terbarunya. "Sebelum meninggal, Papa sama Om Bani lagi sibuk bikin naskah buat sinetron. Yang pengin dia buat itu judulnya, 'Buruan Putusin Pacar Loe' dan 'Rahasia Perkawinan.'"

4. Film
Almarhum memang ternama berkat bakatnya mengarang cerita yang kemudian dijadikan sinetron. Tapi, ia juga bermain dalam sejumlah film. Di antaranya Sejuta Duka Ibu (1977), Singa Lodaya (1978), Harmonikaku (1979), Ratapan Anak Tiri II (1980), Pengabdi Setan (1980), Nila di Gaun Putih (1981), Putri Seorang Jendral (1981), Usia dalam Gejolak (1984).(asw)