Kisruh film Soekarno: Indonesia Merdeka tak membuat sang sutradara, Hanung Bramantyo, takut untuk melanjutkan proses produksi. Apalagi, film berbujet Rp 15 miliar itu sudah merampungkan syuting sejak akhir Juli lalu.
Sebelumnya, Rachmawati Soekarnoputri meminta rumah produksi Multivision Plus (MVP) Pictures, termasuk Hanung, untuk menghentikan produksi dan tidak mengedarkan film itu di bioskop. Rachmawati takut 'Soekarno: Indonesia Merdeka' akan menurunkan derajat Bung Karno sebagai bapak bangsa karena ada adegan yang menyimpang dari sejarah hidup Soekarno.
Untuk membuktikan tak ada penyimpangan seperti itu, Hanung akan mengundang keluarga Bung Karno guna menyaksikan film ini pada akhir September nanti. "Kami akan lakukan close preview kepada keluarga. Kami juga akan undang Ibu Rachmawati Soekarnoputri, semoga beliau bersedia hadir," papar Hanung di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013).
Bila dalam close preview itu ada adegan yang tak disuka atau keluarga meminta penambahan adegan, Hanung siap melakukan syuting ulang. Bahkan, suami Zaskia Adya Mecca itu sudah mengalokasikan waktu khusus untuk syuting.
"Kami siap. Ini juga terjadi di film-film saya sebelumnya. Syuting tambahan nanti di Bulan Oktober, sehingga Desember sudah bisa tayang," urai Hanung.
Ia berharap, perbedaan pendapat antara Rachmawati dan rumah produksi tidak membuat film ini gagal tayang. Apalagi, sudah banyak masyarakat yang menanti penayangan film pertama yang mengangkat cerita Soekarno.
"Jangankan kerjasama bisnis, pacaran saja bisa beda pendapat. Dugaan saya ada yang memanfaatkan beliau, entah itu media, entah itu kuasa hukumnya. Biasa saja kan," pungkas Hanung.(Jul/Mer)
Sebelumnya, Rachmawati Soekarnoputri meminta rumah produksi Multivision Plus (MVP) Pictures, termasuk Hanung, untuk menghentikan produksi dan tidak mengedarkan film itu di bioskop. Rachmawati takut 'Soekarno: Indonesia Merdeka' akan menurunkan derajat Bung Karno sebagai bapak bangsa karena ada adegan yang menyimpang dari sejarah hidup Soekarno.
Untuk membuktikan tak ada penyimpangan seperti itu, Hanung akan mengundang keluarga Bung Karno guna menyaksikan film ini pada akhir September nanti. "Kami akan lakukan close preview kepada keluarga. Kami juga akan undang Ibu Rachmawati Soekarnoputri, semoga beliau bersedia hadir," papar Hanung di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (18/9/2013).
Bila dalam close preview itu ada adegan yang tak disuka atau keluarga meminta penambahan adegan, Hanung siap melakukan syuting ulang. Bahkan, suami Zaskia Adya Mecca itu sudah mengalokasikan waktu khusus untuk syuting.
"Kami siap. Ini juga terjadi di film-film saya sebelumnya. Syuting tambahan nanti di Bulan Oktober, sehingga Desember sudah bisa tayang," urai Hanung.
Ia berharap, perbedaan pendapat antara Rachmawati dan rumah produksi tidak membuat film ini gagal tayang. Apalagi, sudah banyak masyarakat yang menanti penayangan film pertama yang mengangkat cerita Soekarno.
"Jangankan kerjasama bisnis, pacaran saja bisa beda pendapat. Dugaan saya ada yang memanfaatkan beliau, entah itu media, entah itu kuasa hukumnya. Biasa saja kan," pungkas Hanung.(Jul/Mer)