Terjadi sedikit keributan antara One Direction dengan pihak kepolisian Australia ketika mereka tengah berada di negeri Kanguru itu untuk rangkaian tur musiknya pertengahan September ini. Pasalnya rombongan konvoi mereka dituduh telah melintasi lampu lalu lintas ketika seharusnya berhenti.
Tak tanggung-tanggung, Harry Styles dan teman-temannya itu dituduh telah melanggar lampu lalu lintas di kawasan Perth sebanyak tiga kali. Hal itu membuat mereka terancam ditindak menurut jalur hukum.
Nick Anticich, komisioner Polisi setempat tak menoleransi hal tersebut. "Tindakan ini (menerobos lampu merah) jelas-jelas tidak bisa dibenarkan dalam hukum. Tak peduli status mereka, artis atau bukan," katanya seperti diberitakan Dailymail Kamis (26/9/2013).
Menurut Nick hukum di negara tersebut berlaku untuk setiap orang dengan cara yang sama dan adil. Nick juga menegaskan bahwa status mereka sebagai bintang besar tidak berpengaruh dalam aturan dan ketentuan hukum yang berlaku. Dengan kata lain tidak ada pembedaan perlakuan hukum atas nama One Direction.
Atas hal yang dianggap telah dilakukan, pemain This Is Us tersebut dapat dikenai sanksi dan dibawa ke pengadilan setempat. "Mungkin namanya memang One Direction, namun satu-satunya direction yang pas untuk hal ini adalah pengadilan," tambah Nick.
Pihak manajemen One Direction membantah tuduhan tersebut. Menurutnya konvoi mobil Hyundai di belakang mobil One Direction tidak melintas begitu saja. Mereka dikawal oleh kepolisian setempat. "Kami hanya sekali melewati lampu tanda berhenti di kawasan Adelaide, Australia dan itupun di bawah pengawasan polisi. Sopir juga tetap memperhatikan keselamatan meskipun kami diikuti konvoi," tukas juru bicara One Direction.
Namun begitu ada beberapa Directioner yang kecewa dengan insiden ini. Mereka tak mengira artis yang diidolakan dapat melakukan hal tersebut. "Itu tidak benar. Mereka kan tamu di sini, mereka pikir mereka bisa memperlakukan kita seenaknya saja. Aku tak mau lagi bertemu mereka," tukas seorang fans.
"Mereka sangat ugal-ugalan. Aku syok dengan kelakuan mereka," kata seorang Directioner, Eve Michele. (fei)
Tak tanggung-tanggung, Harry Styles dan teman-temannya itu dituduh telah melanggar lampu lalu lintas di kawasan Perth sebanyak tiga kali. Hal itu membuat mereka terancam ditindak menurut jalur hukum.
Nick Anticich, komisioner Polisi setempat tak menoleransi hal tersebut. "Tindakan ini (menerobos lampu merah) jelas-jelas tidak bisa dibenarkan dalam hukum. Tak peduli status mereka, artis atau bukan," katanya seperti diberitakan Dailymail Kamis (26/9/2013).
Menurut Nick hukum di negara tersebut berlaku untuk setiap orang dengan cara yang sama dan adil. Nick juga menegaskan bahwa status mereka sebagai bintang besar tidak berpengaruh dalam aturan dan ketentuan hukum yang berlaku. Dengan kata lain tidak ada pembedaan perlakuan hukum atas nama One Direction.
Atas hal yang dianggap telah dilakukan, pemain This Is Us tersebut dapat dikenai sanksi dan dibawa ke pengadilan setempat. "Mungkin namanya memang One Direction, namun satu-satunya direction yang pas untuk hal ini adalah pengadilan," tambah Nick.
Pihak manajemen One Direction membantah tuduhan tersebut. Menurutnya konvoi mobil Hyundai di belakang mobil One Direction tidak melintas begitu saja. Mereka dikawal oleh kepolisian setempat. "Kami hanya sekali melewati lampu tanda berhenti di kawasan Adelaide, Australia dan itupun di bawah pengawasan polisi. Sopir juga tetap memperhatikan keselamatan meskipun kami diikuti konvoi," tukas juru bicara One Direction.
Namun begitu ada beberapa Directioner yang kecewa dengan insiden ini. Mereka tak mengira artis yang diidolakan dapat melakukan hal tersebut. "Itu tidak benar. Mereka kan tamu di sini, mereka pikir mereka bisa memperlakukan kita seenaknya saja. Aku tak mau lagi bertemu mereka," tukas seorang fans.
"Mereka sangat ugal-ugalan. Aku syok dengan kelakuan mereka," kata seorang Directioner, Eve Michele. (fei)