AXE Indonesia tak main-main dalam melatih 40 calon astronot dari Indonesia untuk pergi ke luar angkasa melalui program AXE Apollo Space Academy (AASA) Indonesia. Selama tiga hari, para peserta dikarantina untuk menguji kesiapan mental, fisik serta kemampuan terbang dengan ketinggian maksimum.
Menurut William Wijanarko selaku Brand Manager AXE Unilever Indonesia, pihaknya sudah bekerjasama dengan penerbang profesional termasuk praktisi psikologi dan militer yang akan menggembleng calon astronot tersebut.
"Kami lakukan karantina selama tiga hari untuk melihat kesiapan calon astronot kita dari kesehatan fisik, psikologi, motivasi dan mental untuk kami berangkatkan ke luar angkasa," ucap William saat ditemui di AXE Apollo Space Academy (AASA) Indonesia Headquarter, Jakarta, Sabtu (28/9/2013).
Advertisement
Sejumlah uji kemampuan yang dihadapi oleh 40 calon astronot Indonesia juga meliputi pemahaman mereka tentang dunia penerbangan. "Karena 40 peserta yang terdaftar dari program AXE Apollo Space Academy semuanya tidak memiliki background penerbang. Disini kami anggap diperlukannya wawasan dan pengetahuan bagi mereka untuk mengerti seluk beluk dunia aviasi," jelas William.
Pihak AASA Indonesia juga bekerjasama dengan sekolah penerbangan untuk mendatangkan simulator pesawat terbang dengan teknologi canggih. Hal itu dilakukan, kata William, untuk lebih memperkenalkan calon astronot dengan piranti penerbangan yang sesungguhnya.
"Saya juga tidak ingin kedatangan mereka ke AASA Camp sia-sia, mereka perlu mengenal mekanisme penerbangan, walaupun hanya sebatas basic. Tapi saya rasa itu akan membantu mereka saat menjalankan tugas sebagai astronot nanti," papar William.
Nantinya, satu dari tiga calon astronot yang terpilih untuk pergi ke luar angkasa dari program AASA Indonesia akan mendapat kesempatan menumpang pesawat XCOR Lynx Mark II. Pesawat berkapasitas dua orang ini baru akan diuji coba pada akhir 2013. Selanjutnya di 2014 akan diterbangkan sejauh 103 km dengan durasi perjalanan total 60 menit. GIE. (Adv)