Berakting di depan kamera dan panggung teater jelas beda. Hal itu pula yang dirasakan artis kawakan Widyawati. Peraih penghargaan Pemeran Utama Wanita Terbaik versi Festival Film Indonesia 1987 itu sempat kesulitan dalam menjiwai karakter Yuli yang akan ia mainkan dalam drama musikal Prahara Cinta Badai Kasih (PCBK), November mendatang.
Pasalnya, PCBK menuntut tiga hal yang harus ditonjolkan Widyawati di atas panggung, yakni akting, bernyanyi dan menari.
"Ini yang pertama bagi saya untuk gabung antara berakting, bernyanyi, dan menari. Saya waktu itu dihubungi, 'Mau nggak?', 'Ya mau'. Tapi setelah bilang mau itu aku pikir mampu nggak ya. Aku bilang bagian (skenario ku) jangan banyak-banyak," cerita Widyawati saat syukuran drama musikal tersebut di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2013).
Meski bimbang mampu menjalani perannya dengan maksimal, istri almarhum Sophan Sophiaan ini tak mau menyerah. "Ini saya masih belajar, belum sampai coba bersama lagunya. Yang penting menghapal dulu ya karena ini nggak mudah buat nenek-nenek seperti saya," ujar Widyawati seraya bercanda.
Apalagi, Widyawati masih memiliki waktu sekitar satu bulan berlatih sebelum naik pentas. Rencananya, drama musikal yang digagas Perempuan Untuk Negeri (PUN) ini akan digelar pada pada 24-26 November di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
"Seperti dulu pas awal saya berpikir apakah bisa, tapi setelah berjalan semuanya enak. Karena ini dikerjakan kolektif, tim ya. Satu bagus, bagus semua. Kalau ada kekurangan itu harus ada agar lebih baik lagi, tapi paling tidak kami berupaya memberi yang terbaik," tutup Widyawati.(Jul/Mer)
Pasalnya, PCBK menuntut tiga hal yang harus ditonjolkan Widyawati di atas panggung, yakni akting, bernyanyi dan menari.
"Ini yang pertama bagi saya untuk gabung antara berakting, bernyanyi, dan menari. Saya waktu itu dihubungi, 'Mau nggak?', 'Ya mau'. Tapi setelah bilang mau itu aku pikir mampu nggak ya. Aku bilang bagian (skenario ku) jangan banyak-banyak," cerita Widyawati saat syukuran drama musikal tersebut di Kemang, Jakarta Selatan, Kamis (17/10/2013).
Meski bimbang mampu menjalani perannya dengan maksimal, istri almarhum Sophan Sophiaan ini tak mau menyerah. "Ini saya masih belajar, belum sampai coba bersama lagunya. Yang penting menghapal dulu ya karena ini nggak mudah buat nenek-nenek seperti saya," ujar Widyawati seraya bercanda.
Apalagi, Widyawati masih memiliki waktu sekitar satu bulan berlatih sebelum naik pentas. Rencananya, drama musikal yang digagas Perempuan Untuk Negeri (PUN) ini akan digelar pada pada 24-26 November di Teater Jakarta, Taman Ismail Marzuki.
"Seperti dulu pas awal saya berpikir apakah bisa, tapi setelah berjalan semuanya enak. Karena ini dikerjakan kolektif, tim ya. Satu bagus, bagus semua. Kalau ada kekurangan itu harus ada agar lebih baik lagi, tapi paling tidak kami berupaya memberi yang terbaik," tutup Widyawati.(Jul/Mer)