Pandji Pragiwaksono memiliki kepedulian besar terhadap pentas olahraga. Salahsatunya tentang nasib dunia bulutangkis Indonesia yang saat ini terpuruk. Ia punya secuil saran agar Indonesia bisa kembali jaya seperti era Rudy Hartono ataupun Susi Susanti.
"Olimpiade kemarin kan untuk pertama kalinya kita nggak dapat medali emas di cabang bulutangkis. Pasti banyak faktor yang menyebabkan itu. Asumsi saya bukan karena satu hal, tapi sistemik," kata Pandji di sela acara 'Angkat Raketmu' di Taman Langsat, kawasan Barito, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2013).
Salahsatu sebab bulutangkis melempem di pentas internasional, lanjut Pandji, karena selama ini pelaku olahraganya terlalu dibuai dengan uang yang diberikan pihak sponsor. Apalagi, sudah rahasia umum kalau ajang bulutangkis Indonesia sering disponsori oleh sebuah produk rokok.
"Memang, rokok itu uangnya banyak, tapi akan membuat kita manja. Jadi lebih baik tinggalkan uang banyak itu, mari benahi dengan uang yang sedikit, kita akan jadi kreatif kok," terang Pandji.
Lagipula, masyarakat Indonesia heran dengan sikap pemerintah yang bekerjasama dengan sebuah produk rokok. "Rokok dan olahraga itu nggak nyambung, nggak masuk akal. Membuat negara lain bingung karena cuma kita dan beberapa negara afrika yang pakai sponsor rokok. Cuma kita dan beberapa negara terbelakang di Afrika yang belum ratifikasi aturan internasional tentang penanggulangan tembakau," tandas Pandji.
Inilah yang membuat Pandji mau ambil bagian dalam program 'Ambil Raketmu'. Selain tak ada sponsor rokok, program ini akan membangun 10 lapangan bulutangkis di area pemukiman di lima kota di Pulau Jawa, yaitu Banten, Cirebon, Purwokerto, Magelang dan Malang. (fei)
"Olimpiade kemarin kan untuk pertama kalinya kita nggak dapat medali emas di cabang bulutangkis. Pasti banyak faktor yang menyebabkan itu. Asumsi saya bukan karena satu hal, tapi sistemik," kata Pandji di sela acara 'Angkat Raketmu' di Taman Langsat, kawasan Barito, Jakarta Selatan, Selasa (22/10/2013).
Salahsatu sebab bulutangkis melempem di pentas internasional, lanjut Pandji, karena selama ini pelaku olahraganya terlalu dibuai dengan uang yang diberikan pihak sponsor. Apalagi, sudah rahasia umum kalau ajang bulutangkis Indonesia sering disponsori oleh sebuah produk rokok.
"Memang, rokok itu uangnya banyak, tapi akan membuat kita manja. Jadi lebih baik tinggalkan uang banyak itu, mari benahi dengan uang yang sedikit, kita akan jadi kreatif kok," terang Pandji.
Lagipula, masyarakat Indonesia heran dengan sikap pemerintah yang bekerjasama dengan sebuah produk rokok. "Rokok dan olahraga itu nggak nyambung, nggak masuk akal. Membuat negara lain bingung karena cuma kita dan beberapa negara afrika yang pakai sponsor rokok. Cuma kita dan beberapa negara terbelakang di Afrika yang belum ratifikasi aturan internasional tentang penanggulangan tembakau," tandas Pandji.
Inilah yang membuat Pandji mau ambil bagian dalam program 'Ambil Raketmu'. Selain tak ada sponsor rokok, program ini akan membangun 10 lapangan bulutangkis di area pemukiman di lima kota di Pulau Jawa, yaitu Banten, Cirebon, Purwokerto, Magelang dan Malang. (fei)