Sukses

The Salemba Band, Bandnya Para Narapidana

Menjadi tahanan atau narapidana tak berarti berhenti untuk berkreativitas. Musik salah satunya yang bisa dikembangkan dibalik jeruji besi.

Menjadi tahanan atau narapidana tak berarti berhenti untuk berkreativitas. Musik salah satunya yang bisa dikembangkan dibalik jeruji besi. Seperti halnya The Salemba Band, yang para personelnya merupakan narapidana narkoba Rumah Tahanan (Rutan) Salemba. Mereka mulanya hanya menyalurkan hobi bermusik yang kemudian dikembangkan menjadi sebuah band.

Ide terbentuknya The Salemba Band dicetuskan oleh Staf Kepala Pengamanan Rutan (KPR) Sutedi SH, atau akrab disapa Tedi, yang kini juga menjadi pembina The Salemba Band. Menurut Tedi, semua dilakukannya agar mereka punya bekal selepasnya dari rutan. Dan agar mereka juga bisa diterima dengan baik di tengah masyarakat.

"The Salemba itu terbentuk 21 Mei 2011, ini saya lakukan agar mereka bisa disiplin dan menghargai waktu. Apalagi kalau nanti mereka bebas, mereka punya bekal ya, dan nggak ngulangi lagi perbuatannya," ucap Tedi saat ditemui di Kementrian Hukum dan Ham, Jakarta Selatan, Rabu (30/10/2013).

Walaupun sudah berganti-ganti personel, lantaran personel sebelumnya sudah habis masa hukumannya, namun The Salemba Band sudah merilis beberapa album untuk menunjukan eksistensinya.

"Kalau Lagu kita sudah punya 150 lebih. Dan sudah ada delapan album yang kita buat. Tiap album terdiri dari lima lagu, satu diantaranya featuring sama penyanyi indie, Mariska Kay Sindi yang judulnya Belahan Jiwa," tambah Tedi.

Band yang saat ini digawangi oleh Bardos (Drum), Kiki (gitar), Vian (Bass), Raditya (keyboard/vokal), Heri (Vokal) dan Resy (vokal) juga memiliki tim suport yang membantu manajerial dan produksi.

"Kita juga punya tim promo ada Rio, Raffitra (Programer), Vian (Soundman), dan ada beberapa crew juga yang nyiapin segala keperluan saat manggung," katanya.(Pur/Mer)
Video Terkini