Proses pembangunan pesantren mendiang Ustad Jefri Al Buchori (Uje) yang terletak di kawasan Cikeas, Bogor, Jawa Barat, hingga kini belum sepenuhnya rampung. Padahal, banyak jamaah yang sudah menyumbangkan dana untuk membantu keluarga Uje membangun pesantren tersebut.
Hj. Tatu Mulyana, ibunda Uje, membenarkan kalau banyak donatur yang sudah menyetorkan sejumlah uang untuk dipakai membangun pesantren pendakwah yang wafat di usia 40 tahun itu.
"Jadi orang-orang yang menyumbang (untuk pembangunan pesantren) banyak yang melalui Uje Center. Umi juga baru tahu, kan sebelumnya nggak tahu pas Umi pergi haji," ucap Umi Tatu, sapaannya, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2013).
Mengetahui hal tersebut, Umi Tatu dan keluarga Uje berniat mempergunakan uang yang terkumpul dari para donatur untuk langsung membangun pesantren Uje. Sayangnya, uang yang sudah terkumpul itu tak bisa dicairkan oleh bank.
"Kita kan butuh dana yang dikeluarin dari uang jamaah untuk pembangunan pesantren. Tapi kata Ustad Aswan nggak bisa karena ada kekurangan surat-surat. Sudah dibikin suratnya, tapi belum cair juga," papar Umi Tatu.
Umi Tatu berharap pihak bank yang menampung dana donatur pembangunan pesantren Uje tak mempersulit dirinya dan keluarga untuk secepatnya memulai pembangunan pesantren. "Harusnya dimudahkan, ini kan buat umat bukan punya pribadi," harap Umi Tatu. (fei)
Hj. Tatu Mulyana, ibunda Uje, membenarkan kalau banyak donatur yang sudah menyetorkan sejumlah uang untuk dipakai membangun pesantren pendakwah yang wafat di usia 40 tahun itu.
"Jadi orang-orang yang menyumbang (untuk pembangunan pesantren) banyak yang melalui Uje Center. Umi juga baru tahu, kan sebelumnya nggak tahu pas Umi pergi haji," ucap Umi Tatu, sapaannya, saat ditemui di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (4/11/2013).
Mengetahui hal tersebut, Umi Tatu dan keluarga Uje berniat mempergunakan uang yang terkumpul dari para donatur untuk langsung membangun pesantren Uje. Sayangnya, uang yang sudah terkumpul itu tak bisa dicairkan oleh bank.
"Kita kan butuh dana yang dikeluarin dari uang jamaah untuk pembangunan pesantren. Tapi kata Ustad Aswan nggak bisa karena ada kekurangan surat-surat. Sudah dibikin suratnya, tapi belum cair juga," papar Umi Tatu.
Umi Tatu berharap pihak bank yang menampung dana donatur pembangunan pesantren Uje tak mempersulit dirinya dan keluarga untuk secepatnya memulai pembangunan pesantren. "Harusnya dimudahkan, ini kan buat umat bukan punya pribadi," harap Umi Tatu. (fei)