Eddies Adelia akhirnya memenuhi panggilan polisi terkait kasus dugaan penipuan yang dilakukan sang suami, Ferry Setiawan hari ini, Senin (11/11/2013). Meski begitu, polisi akan tetap mencari tahu alasan Eddies mangkir pada pemanggilan sebelumnya.
"Yang bersangkutan saat dipanggil sedang berada di Singapura dalam rangka sebuah urusan," kata Juru Bicara Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di kantornya hari ini.
Melalui pengacaranya, Eddies ke Singapura waktu itu untuk memeriksakan kesehatannya. Polisi tak langsung percaya dan akan tetap mendalami kepergianya ke Negeri Berkepala Singa itu.
"Itu sedang kami dalami. Ini sedang diperiksa apa alasan ia (Eddies) tidak hadir. Dan ke Singapura dalam rangka apa," ujar Rikwanto.
Selain mengkonfirmasi alasan mangkir, polisi pastinya akan meminta keterangan Eddies terkait kasus suaminya. "Kami mendalami juga kasus yang menimpa suaminya. Apakah uang yang diterima suaminya mengalir pada dirinya," jelas Rikwanto.
Ferry sendiri sudah dicokok polisi di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang pada 17 Oktober 2013 saat tiba dari Singapura. Ferry diduga menipu rekan bisnisnya dengan modus investasi penjualan batu bara senilai Rp 45 miliar.(Yaz)
"Yang bersangkutan saat dipanggil sedang berada di Singapura dalam rangka sebuah urusan," kata Juru Bicara Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto di kantornya hari ini.
Melalui pengacaranya, Eddies ke Singapura waktu itu untuk memeriksakan kesehatannya. Polisi tak langsung percaya dan akan tetap mendalami kepergianya ke Negeri Berkepala Singa itu.
"Itu sedang kami dalami. Ini sedang diperiksa apa alasan ia (Eddies) tidak hadir. Dan ke Singapura dalam rangka apa," ujar Rikwanto.
Selain mengkonfirmasi alasan mangkir, polisi pastinya akan meminta keterangan Eddies terkait kasus suaminya. "Kami mendalami juga kasus yang menimpa suaminya. Apakah uang yang diterima suaminya mengalir pada dirinya," jelas Rikwanto.
Ferry sendiri sudah dicokok polisi di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang pada 17 Oktober 2013 saat tiba dari Singapura. Ferry diduga menipu rekan bisnisnya dengan modus investasi penjualan batu bara senilai Rp 45 miliar.(Yaz)