Eddies Adelia tak mau jujur apa saja yang ditanya penyidik dalam pemeriksaan hari ini, Senin (11/11/2013) terkait kasus dugaan penipuan suaminya, Ferry Setiawan. Sebelumnya, polisi memastikan Eddies akan ditanya apakah dirinya mengetahui praktek penipuan dan ikut menikmati duit tersebut.
Menurut Eddies, sebagai istri dia hanya menerima apapun yang diberikan suami. Eddies bilang, tak pernah mempertanyakan kepada Ferry darimana asal duit yang diterimanya.
"Dia (Ferry) kan suami saya. Saya hanya dinafkahi. Saya tahu suami saya bekerja di bidang batu bara. Nggak tahu aliran dananya," kata Eddies usai diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Meski begitu, Eddies tetap akan memberikan dukungan moril untuk suaminya yang kini mendekam di dalam tahanan Polda Metro Jaya. Dia terus berpikir positif dan menganggap masalah ini adalah cobaan hidupnya.
"Ini kan masih terduga ya. Ini bagian hidup saya yang harus dilewati. Ini ujian hidup saya. Saya terus berdoa dan sabar saja," ucap bintang sinteron Bukan Islam KTP ini.
Ferry dicokok polisi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada 17 Oktober 2013 saat tiba dari Singapura. Dia diduga menipu rekan bisnisnya dengan modus investasi penjualan batu bara senilai Rp 45 miliar. (fei)
Menurut Eddies, sebagai istri dia hanya menerima apapun yang diberikan suami. Eddies bilang, tak pernah mempertanyakan kepada Ferry darimana asal duit yang diterimanya.
"Dia (Ferry) kan suami saya. Saya hanya dinafkahi. Saya tahu suami saya bekerja di bidang batu bara. Nggak tahu aliran dananya," kata Eddies usai diperiksa di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya.
Meski begitu, Eddies tetap akan memberikan dukungan moril untuk suaminya yang kini mendekam di dalam tahanan Polda Metro Jaya. Dia terus berpikir positif dan menganggap masalah ini adalah cobaan hidupnya.
"Ini kan masih terduga ya. Ini bagian hidup saya yang harus dilewati. Ini ujian hidup saya. Saya terus berdoa dan sabar saja," ucap bintang sinteron Bukan Islam KTP ini.
Ferry dicokok polisi di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang pada 17 Oktober 2013 saat tiba dari Singapura. Dia diduga menipu rekan bisnisnya dengan modus investasi penjualan batu bara senilai Rp 45 miliar. (fei)